Rabu 16 Jan 2019 14:33 WIB

AS Janjikan Pengecualian Tarif Impor Produk Cina

Pengusaha AS mengingatkan pemerintah bahwa perang tarif akan ganggu pasokan domestik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjanjikan pemberian pengecualian tarif impor atas produk senilai 200 miliar dolar AS yang didatangkan dari Cina. Kebijakan ini menjawab permintaan sejumlah perusahaan yang keberatan dengan perang tarif yang dilakukan oleh AS dan Cina sejak tahun 2018 lalu.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyebutkan, kebijakan ini akan diterapkan bila diskusi yang dilakukan kedua negara buntu hingga batas waktu 2 Maret 2019 nanti.

Lighthizer juga mencoba meyakinkan senator AS untuk memperpanjang pengecualian yang sebelumnya hanya berlaku untuk produk bernilai 50 miliar dolar AS dengan tarif 25 persen. Perusahaan AS saat ini mau tak mau masih harus tunduk atas kebijakan tarif impor 10 persen untuk produk-produk impor dari Cina.

Perusahaan AS sejak awal sudah mengingatkan pemerintah bahwa adanya perang tarif justru akan menganggu pasokan dalam negeri. "Jika tarif atas produk senilai 200 miliar dolar AS dinaikkan jadi 25 persen, Perwakilan Dagang AS akan memulai proses pengecualian," jelas Lighthizer seperti dikutip Reuters, Rabu (16/1).

Pemerintahan di bawah Presiden Trump dijadwalkan untuk menaikkan tarif impor dari Cina hingga 25 persen di awal 2019 ini. Namun ketetapan ini ditunda hingga Maret karena menunggu negosiasi yang dilakukan dua negara. Baik Washington dan Beijing saat ini belum menunjukkan adanya kesamaan pemahaman.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement