REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno angkat bicara mengenai tidak dibahasnya kasus penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam debat perdana capres yang digelar Kamis (17/1) kemarin.
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjutak menegaskan, meski kasus Novel luput dibahas, misteri kasusnya tetap jadi perhatian Prabowo-Sandiaga.
"Hanya saja Prabowo itu nice boy dan tidak mau mengungkit kesalahan orang," katanya saat di diskusi bertema Panggung Dramaturgi Debat Capres, di Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Baca juga, Polri Kembali Tantang Novel Tuangkan Keterangan di BAP.
Kendati demikian, ia mengaku Prabowo dan Sandiaga jika terpilih nanti berkomitmen akan fokus pada pengusutan kasus Novel melalui tim gabungan pencari fakta (TGPF).
Sementara itu Direktur Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Benny Rhamdani membantah adanya kesepakatan pihaknya dengan kubu Prabowo supaya tidak dibahas di debat Kamis lalu.
"Kami tidak mau mengundang kontroversi dan menimbulkan kegaduhan politik. Ini menjadi catatan (Jokowi dan Ma'ruf)," ujarnya.
Karena itu, pihaknya memilih menggunakan strategi menunggu. Kalau kasus Novel ditanya maka, mereka akan menjawab.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum mengatur empat tema debat kemarin yaitu hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), korupsi, dan terorisme