REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Masuk lima hari masa bencana banjir yang terjadi di wilayah Kebumen, Jawa Tengah, Dompet Dhuafa bersama tim relawan terus mengupayakan pendistribusian logistik ke wilayah-wilayah pelosok bencana. Sebanyak 50 paket logistik terdistribusikan ke Dusun Bulusari, Desa Madurejo, Kecamatan Puring.
Pendistribusian logistik tidak berjalan mudah karena akses jalan menuju lokasi masih terendam air dengan ketinggian sepinggang orang dewasa. Sehingga tim dan relawan harus menggunakan perahu karet untuk mengangkut logistik tersebut. Hal ini menyebabkan proses distribusi bantuan logistik membutuhkan waktu lebih lama karena harus secara bertahap.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan ada ratusan kepala keluarga di Dusun Bulusari yang menjadi korban. Sebagian bertahan di rumah selama banjir berlangsung. Wilayah ini adalah salah satu yang paling parah karena ketinggian air mencapai 1-2 meter, sehingga akses jalan putus total. Sejak Rabu (16/1) lali, warga terkepung banjir. Sebagian mengungsi dan sebagian lainnya memilih bertahan dengan persediaan logistik seadanya.
Walau banjir sudah mulai surut, sebagian tempat masih terisolir karena akses jalan yang masih tergenang cukup tinggi, yaitu Desa Madurejo dan Sidomulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dompet Dhuafa Jawa Tengah sudah mendirikan dapur umum, sejak Kamis (17/1).
"(Dapur umum) untuk pemenuhan pangan sekitar 1.000 jiwa di pengungsian serta penduduk yang masih terisolir banjir di Wilayah Kecamatan Puring”, ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/1).
Hingga kini Selasa (22/1), sejak banjir terjadi terdapat 145 kepala keluarga yang tinggal di Dusun Bulusari, Desa Madurejo, Kecamatan Puring masih terisolir akibat akses jalan utama yang masih terendam air cukup tinggi. Sejumlah warga juga sudah pulang dari pengungsian karena sebagian wilayah sudah mulai surut. Menurut data BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) pada (17/01) pkl 17.00 sudah 562 jiwa mengungsi di Kecamatan Puring, 16 Kecamatan dan 56 Desa terdampak.
“Kebutuhan pengungsi dan para korban bencana banjir yaitu logistik berupa bahan pangan, kesehatan (medis dan obat-obatan), air bersih serta peralatan kebersihan,” ucapnya.
Selain posko dapur umum yang didirikan dan distribusi logistik, tim medis dari LKC Dompet Dhufa Jateng juga hadir untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak. Rencana tim medis akan berada di wilayah terdampak, sampai Rabu (23/1) pekan ini. Sehingga warga dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan di tengah kondisi ini.