REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan, Abu Bakar Ba'asyir harus mengakui Pancasila. Jika tidak, Ba'asyir diminta untuk keluar dari Indonesia yang merupakan negara Pancasila.
"Pengertian saja karena negara Pancasila, kalau nggak Pancasila keluar dari sini," ujar Ryamizard kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertahanan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).
Ryamizard juga menyebutkan, pihak yang tidak mengakui Pancasila berarti hanya menumpang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena menumpang, ia mengungkapkan, maka sebaiknya tidak berlama-lama berada di negara ini agar tak negara tidak semakin merugi.
"Kalau numpang tuh sebentar saja jangan lama-lama, rugi negara. Ngerti nggak?" kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.
Semua negara, kata Ryamizard, memiliki ideologi yang dijadikan pandangan hidup dan dasar negara. Menurutnya, ideologi adalah pemersatu bangsa. Ia menghargai ideologi-ideologi yang dianut setiap bangsa di dunia ini.
"Namanya saling menghargai. Nah, kemudian kita ini pemersatu kita adalah Pancasila," jelasnya.
Untuk itu, ia menilai, jika Ba'asyir ingin tetap berada di Indonesia, maka narapidana terorisme tersebut harus mengakui Pancasila. Jika tidak, maka ia akan dianggap menumpang di negara ini.
"Iya dong kalau nggak, numpang dia. Bukan rumah. Numpang nggak namanya? Kalau lama-lama diusir lu, enak makan tidur di situ," ungkap Ryamizard.