REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan akan bekerjasama dengan sejumlah lembaga yang bertanggungjawab untuk mengadakan alat deteksi bencana. Di antaranya seperti BMKG, Badan Informasi Geospasial, Badan Geologi, BPPT, serta LIPI.
"Jadi kami akan bekerjasama dengan lembaga yang bertanggung jawab untuk pengadaan alat ini, ada BMKG, ada Badan Informasi Geospasial, Badan Geologi, termasuk dari BPPT, LIPI semua yang secara teknis memang selalu ditugaskan oleh negara untuk menyiapkan alat-alat ini," jelas Doni di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (24/1).
Sedangkan, teknis pengamanan alat deteksi bencana tersebut nantinya akan diserahkan kepada TNI. Menurut Doni, pengamanan sistem peringatan dini bencana seperti buoy alat pendeteksi tsunami, sensor, dan lainnya harus dilakukan di berbagai kawasan. Hal ini mengingat sebagian besar wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana.
Karena itu, tambahnya, diperlukan sistem yang terintegrasi untuk melakukan pengamanan terhadap alat deteksi bencana itu. Sehingga alat tersebut dapat berfungsi dan dapat memimalisir jumlah korban ketika terjadi bencana.
"Kalau ini sudah diadakan lantas tidak dijaga, hilang, yang hilang kadang-kadang barang-barang yang menurut kita sederhana seperti aki, solar cell, tetapi mengakibatkan barang strategis ini tidak berfungsi," ujarnya.