Kamis 24 Jan 2019 16:07 WIB

JK Minta Menteri PUPR Perbaiki Dua RSUD Palu

JK juga meminta perbaikan fasilitas umum seperti puskemas, masjid dan sekolah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (24/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta untuk fokus dalam perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkap, perintah perbaikan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jusuf Kalla (JK), saat ia melaporkan perkembangan terkini rekonstruksi bencana Palu, Kamis (24/1) hari ini.

Menurut Basuki, JK memerintahkan Kementerian PUPR untuk memperbaiki dua rumah sakit yakni RSUD Undata dan RS Anantapura di Palu.

"Kami baru mendapat perintah untuk memperbaiki dua RS, RSUD Undata dan RSUD Anantapura, itu sedang dikerjakan sekarang," ujar Basuki di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (24/1).

Menurut Basuki, JK juga memerintahkan agar segera memperbaiki fasilitas umum seperti puskemas, masjid dan sekolah.

"(Saya tanya) yang lain gimana Pak? Beliau (JK) bilang, perbaiki. Terutama yang puskesmas, RS, sekolah, masjid harus segera diperbaiki," ujar Basuki.

Ia juga mengungkap perkembangan relokasi korban bencana Palu yang belum sepenuhnya dilakukan karena belum ditentukan titik koordinat relokasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah disertai data verifikasi rumah yang harus relokasi. Meskipun kata Basuki, sudah ada pembagian zona merah, oranye dan kuning untuk menentukan relokasi.

"Yang rusak berat berapa, sedang berapa, ringan berapa. Cuma yang rusak berat ini ada di daerah yang merah, ada yang kuning, untuk mana yang direlokasi," ujar Basuki.

Menurut Basuki, data diperlukan untuk menentukan berapa jumlah yang harus direlokasi atau tetap berada di lokasi dengan kompensasi dana stimulan untuk rumah. Itu juga kata Basuki, untuk mengukur kebutuhan hunian sementara yang disiapkan kepada korban terdampak gempa.

"Saat ini ada 699, yang sudah selesai full, siap huni sekarang per 22 Januaru kemarin itu 231 unit huntara. satu unit itu untuk 12 KK," kata Basuki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement