Kamis 24 Jan 2019 17:23 WIB

Jepang tak akan Tanggapi Protes Keras Korsel

Korsel menyesal dengan tiga pesawat Jepang yang memasuki wilayah mereka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Jepang dan Bendera Korsel. (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Bendera Jepang dan Bendera Korsel. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengaku tidak mau merespons protes keras Korea Selatan. Seperti dilansir dari KBS Radio Kamis (24/1), Kono mengatakan Jepang tidak akan bereaksi atas protes Korsel terhadap pesawat patroli Jepang yang terbang terlalu dekat dengan kapal tempur Korsel.

Pernyataan Kono diungkapkan selama pembicaraan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha di sela World Economic Forum di Davos, Swiss.

Dalam pertemuan tersebut Kang mengungkapkan penyesalannya atas tiga penerbangan pesawat Jepang yang memasuki wilayah Korea. Tapi Kono membantah insiden tersebut dengan mengatakan ia tidak mengetahui ada penerbangan yang dimaksudkan Kang.

Baca juga, Lebih dari Seribu Warga Korut Pindah ke Korsel.

Lalu Kono berulang kali mengungkapkan kekecewaannya terhadap klaim Korsel ke publik. Ia meminta Korsel menanggapi persoalan ini dengan kepala dingin.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, Kepada Kono, Kang berkata tidak pantas membawa masalah teknis militer menjadi persoalan politik yang kontroversial.

Kang juga meminta persoalan ini dibahas melalui pembicaraan bilateral kementerian pertahanan kedua negara. Pada Rabu (23/1) lalu Komandan Staf Gabungan Korsel melaporkan pesawat militer Jepang P-3 terbang terlalu rendah dan dekat dengan kapal tempur perusak Deajoyeong.

Ini bukan pertama kalinya pesawat tempur Jepang mengalami insiden dengan kapal tempur Korsel. Pada bulan ini kejadian serupa sudah dua kali terjadi.

Pada akhir 24 Desember 2018 lalu Korea Selatan membantah kapal perang mereka telah mengunci pesawat patroli Jepang sebagai target tembakan. Sebuah tuduhan keras dari Jepang yang membuat hubungan dua negara bertetangga tersebut semakin menegang.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement