Jumat 25 Jan 2019 10:02 WIB

Terjerat Kasus, Bryan Singer Tetap Sutradarai Red Sonja

Belum terbukti salah jadi alasan Millenium Films pertahankan Singer.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Bryan Singer
Foto: AP
Bryan Singer

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Rumah produksi Millennium Films tetap mendapuk sutradara Bryan Singer mengerjakan penggarapan ulang film Red Sonja. Sementara, sang sineas terancam jeratan kasus hukum setelah artikel The Atlantic mengungkap kejahatan seksualnya di masa silam.

Empat pria yang menjadi narasumber liputan investigasi itu mengaku dipaksa melakukan hubungan seksual oleh Singer saat masih di bawah umur. Pihak rumah produksi menyatakan tetap berkolaborasi dengan Singer karena kasus itu belum dipastikan oleh hukum.

Baca Juga

"Saya tetap melanjutkan pengembangan Red Sonja dan Bryan Singer tetap terlibat," demikian bunyi pernyataan resmi produser Avi Lerner yang disampaikan kepada The Hollywood Reporter.

Lerner mengatakan, di Amerika Serikat seseorang tetap tidak bersalah sampai benar-benar dibuktikan sebaliknya di hadapan hukum. Singer dipertahankan untuk film karena kepiawaian, visi, dan kecerdasannya sudah terbukti kala mengarahkan Bohemian Rhapsody.

Millennium tetap nyaman dengan pilihan itu, mengingat realitas bisa sangat berbeda dengan berita palsu yang diagendakan media. Saat ini, kasus Singer ditangani tokoh kehumasan pakar krisis Howard Bragman yang juga bekerja untuk Red Sonja.

Sementara, dua jurnalis yang tulisannya diterbitkan di The Atlantic juga tidak main-main dengan laporan mendalam mereka. Mereka bicara kepada lebih dari 50 sumber, termasuk empat narasumber inti, selama investigasi yang menghabiskan waktu selama 12 bulan.

Satu-satunya sumber yang mau menyebutkan namanya adalah Victor Valdovinos, mengaku berusia 13 tahun ketika Singer melecehkannya secara seksual. Saat itu, Valdovinos menjadi salah satu pemeran figuran di pembuatan film Apt Pupil.

Tiga pria lain mengaku dipaksa berhubungan seksual dengan Singer ketika berusia 17 tahun dan 15 tahun. Dua insiden berlangsung sekitar 1977. Salah satu sumber mengatakan, ada orang yang sengaja membawa anak dan remaja lelaki tampan untuk Singer serta jaringannya.

Terkait artikel The Atlantic, Singer menyebutnya sebagai "klaim berulang dari tuntutan hukum palsu". Pada pernyataan resminya, dia menyebut tulisan itu tidak jadi diterbitkan majalah Esquire karena pertimbangan kurangnya sumber yang dapat dipercaya.

"Sangat menyedihkan The Atlantic mengalah dengan standar integritas jurnalistik yang rendah ini. Sekali lagi, saya dipaksa untuk menegaskan kembali bahwa cerita ini mengulangi klaim dari tuntutan hukum palsu yang diajukan orang-orang yang mau berbohong demi uang atau perhatian," ungkapnya.

Pada Desember 2017, Cesar Sanchez-Guzman melontarkan gugatan kepada Singer yang segera dia bantah. Dalam dokumen gugatan, sang sutradara dituduh memerkosa Sanchez-Guzman yang masih berusia 17 tahun di sebuah kapal layar Seattle pada 2003.

Meski tanpa tuduhan Sanchez-Guzman, kehadiran Singer di lokasi syuting Bohemian Rhapsody sangat tak menentu sampai-sampai dia hampir dipecat oleh 20th Century Fox. Perannya banyak digantikan Dexter Fletcher, walau nama Singer masih dicantumkan di kredit film.

Dengan semua kontroversi itu, Millennium Films tetap meminta Singer mengarahkan Red Sonja yang syutingnya berlangsung di Bulgaria mulai musim semi tahun ini. Singer bahkan dijanjikan 10 juta dolar AS jika film tentang pemberdayaan perempuan tersebut menjadi box office.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement