Sabtu 26 Jan 2019 23:27 WIB

Masyarakat Indonesia Pilih Rute Singkat Wisata Pesiar

Ada 46.700 turis Indonesia berwisata pesiar.

Farriek Tawfik selaku Direktur Asia Tenggara Princess Cruises,
Foto: dok Princess Cruise
Farriek Tawfik selaku Direktur Asia Tenggara Princess Cruises,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan jasa wisata pesiar, Princess Cruise melihat Indonesia merupakan pasar potensial. Pada 2017 ada sekitar 46.700 turis Indonesia berwisata pesiar. Angka itu tumbuh 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  

"Dilihat dari situ sebenarnya potensi wisata pesiar di Indonesia masih sangat besar, terutama dengan terus bertumbuhnya kelas ekonomi menengah di Indonesia," kata Farriek Tawfik, Direktur Asia Tenggara Princess Cruises, dalam siaran persnya, Sabtu (26/1). 

Tetapi, jumlah itu masih relatif kecil dibandingkan jumlah keseluruhan turis Asia yang berlayar di tahun 2017 yang tecatat sebanyak 4 juta turis.  Artinya, jumlah turis pesiar dari Indonesia hanya 1,2 persen saja.  

Guna menarik lebih banyak minat masyarakat Indonesia, mulai bulan November 2019 hingga Februari 2020, Princess Cruises akan menawarkan pelayaran dengan durasi tiga malam hingga 13 malam dari Singapura ke sekitar Asia Tenggara.  

Ia mengungkap, selama ini masyarakat Indonesia cenderung menyukai rute perjalanan kapal pesiar yng singkat dalam tiga hingga empat hari. Namun, belakangan banyak juga masyarakat Indonesia melirik destinasi yang cukup jauh seperti ke Jepang hingga Alaska. 

“Dengan angka pengabulan visa 100 persen bagi turis Indonesia ke Jepang, berpesiar ke Jepang telah menjadi salah satu pilihan menarik," ujarnya.  

Pelayaran wisata pesiar ke Negeri Sakura itu dilayani kapal pesiar Diamond Princess selama setahun penuh, dengan rute seputar Jepang mulai kota Yokohama hingga  Kobe.Selain itu, ada juga Majestic Princess yag melakukan perjalanan keliling Shanghai hingga Jepang pada 18 Agustus 2019. 

Menurut Farriek, ada banyak kenyamanan yang ditawarkan Princess Cruise selama pelayaran. Selain menyediakan Luxury Bed pertama yang dirancang khusus untuk kapal pesiar, September lalu Princess Cruises juga meluncurkan OCEAN Medallion. 

Yakni, perangkat teknologi nirkabel canggih perdana seukuran koin yang dapat dikenakan sebagai gelang, liontin, atau cukup disimpan di saku atau tas.  

Para tamu dapat menggunakannya untuk membuka kunci pintu kabin, mempercepat durasi keberangkatan, memesan makanan dan minuman, melakukan pembayaran, mendapatkan informasi waktu pertunjukan dan hiburan, memesan perjalanan wisata darat, dan masih banyak lagi. 

OCEAN Medallion sekarang tersedia di atas kapal Carribean Princess. Mulai Februari 2019 akan tersedia di atas kapal Regal Princess. Kedua kapal pesiar tersebut berbasis di Florida, Amerika Serikat, dan akan berlayar di sekitar Kepulauan Karibia.  

Selain itu, teknologi mutakhir ini juga akan hadir mulai bulan Mei 2019 di pelayaran perdana Royal Princess di Alaska. Sedangkan, penumpang Crown Princess dan Sky Princess akan dapat menikmati teknologi ini pada kuartal akhir tahun ini. 

Selain fasilitas, Princess Cruise juga terus memperkuat barisan armadanya. Rencananya pada Oktober mendatang akan ada peluncuran armada kapal baru yang dinamakan Sky Princess. "Ini merupakan kapal berkelas Royal keempat kami," ucap Farriek.  

Dalam pelayaran perdananya, kapal tersebut akan berlayar selama tujuh malam di wilayah perairan Mediterania dan Adriatik. Ada pun rutenya dari Athena ke Barcelona melalui Kotor (Montenegro, Eropa), Corfu (Yunani), Messina (Sisilia, Italia), dan Napoli (Italia). 

Sementara untuk merayakan 50 tahun pelayaran di Alaska, Princess Cruise akan mengerahkan tujuh armada terbesarnya untuk berlayar menuju Alaska mulai bulan Maret hingga September 2019. Salah satu kapal terbesar yang akan berlayar adalah Royal Princess, dengan kapasitas 3.600 tamu.

Princess Cruises juga akan hadir menjumpai para calon turis Indonesia dengan berpartisipasi dalam beberapa acara wisata besar Indonesia untuk memperkenalkan fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) kepada para penyelenggara acara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement