Ahad 27 Jan 2019 09:45 WIB

Etase Pertahanan Venezuela di AS Membelot

Pembelotan ini dilakukan setelah Venezuela menarik sejumlah diplomatnya dari AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Kedutaan besar Amerika Serikat di Caracas, AS.
Foto: AP
Kedutaan besar Amerika Serikat di Caracas, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Etase pertahanan Venezuela untuk Amerika Serikat (AS) membelot dari pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Pembelotan ini dilakukan setelah Venezuela menarik sejumlah diplomatnya dari AS.

Venezuela menarik sejumlah diplomatnya karena AS mengakui ketua oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara. AS, Kanada dan sejumlah negara Amerika Latin mengatakan pemilihan umum yang memenangkan Maduro tidak sah. 

"Hari ini saya berbicara kepada rakyat Venezuela dan terutama rekan-rekan saya di angkatan bersenjata, untuk mengakui Presiden Juan Guaido sebagai satu-satunya presiden," kata etase pertahanan Venezuela untuk AS Kolonel Jose Luis Silva di sebuah rekaman video, Ahad (27/1). 

Ia merekam video tersebut di kedutaan besar Venezuela di Washington. Kantor berita Reuters melaporkan melalui sambungan telpon Silva mengatakan ia tidak lagi mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela dan meminta pemilihan umum yang adil segera digelar. 

photo
Ilustrasi krisis Venezuela.

"(Pembelotan ini) menunjukan bahwa peran militer untuk melindungi konstitusi, bukan untuk mempertahankan diktaktor dan menekan rakyatnya, dukung yang lainnya untuk melakukan hal yang sama," kata juru bicara Dewan Keamanan PBB Garrett Marquis. 

Tenggat waktu 72 jam untuk diplomat AS meninggalkan Caracas sudah habis pada Sabtu (26/1) lalu. Tenggat waktu itu diberikan setelah Maduro memutuskan hubungan bilateral dengan AS pada hari Rabu (23/1). 

Beberapa staf kedutaan AS meninggalkan Caracas pada hari Jumat. Sementara Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan sudah menarik staf kedutaan mereka dari Washington pada hari Sabtu. 

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Venezuela disebutkan dalam 30 hari ke depan kedua negara akan mencari kesepakatan untuk mengganti kedutaan besar menjadi 'Interest Offices' di ibukota masing-masing. Jika kesepakatan tersebut gagal dicapai maka diplomat yang tersisa harus segera angkat kaki. 

Di saat yang sama sisa diplomat yang tersisa hanya diperboleh melakukan misi diplomatik. Kementerian Luar Negeri AS tidak segera memberikan komentar tentang status kedutaan besar AS di Caracas.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement