Selasa 29 Jan 2019 12:53 WIB

Frustasi karena Kemiskinan, Perempuan Venezuela Jual Rambut

Sangat menyakitkan bagi perempuan Venezuela untuk menjual rambut mereka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Potong rambut (ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost.com/ca
Potong rambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CARACAS -- Perempuan-perempuan Venezuela frustasi dengan tekanan ekonomi yang mereka hadapi. Para perempuan yang berhasil keluar dari negara yang mengalami krisis ekonomi dan politik itu menjual rambut mereka karena kemiskinan yang ekstrim.  

BBC mengungah cerita tentang pembeli rambut perempuan Venezuela ini pada Selasa (29/1). Selama beberapa bulan terakhir di perbatasan Kolombia, Luis Fernando mencari perempuan Venezuela yang ingin menjual mereka. 

"Ketika mereka datang untuk memotong rambut mereka, itu karena kemiskinan yang ekstrim dan jadi mereka melakukan ini sebagai upaya terakhir mendapatkan uang," kata Fernando dalam video yang dilansir di BBC, Selasa (29/1). 

Fernando mengatakan situasi di Venezuela saat ini tak dapat tertahankan lagi. Menurutnya dengan sedikit uang yang didapatkan para perempuan dari menjual rambut maka mereka dapat sedikit memperbaiki kualitas hidup. 

Fernando sendiri berasal dari Venezuela.  Untuk bisa mendapatkan uang ia terjun ke bisnis jual-beli rambut ini. Fernando selama beberapa bulan terakhir ia sudah memotong ratusan rambut perempuan Venezuela. 

"Untuk 10 centimeter masih terlalu pendek, dengan 15, 20, 30 cm kami bisa membelinya," kata Fernando. 

Fernando menjual rambut-rambut tersebut ke pembuat wig atau rambut ekstensi. Fernando mengatakan sangat menyakitkan bagi perempuan Venezuela untuk menjual rambut mereka. 

"Semua perempuan yang datang melalui jalan ini (perbatasan Kolombia) bermimpi suatu saat nanti akan kembali ke Venezuela, kami semua ingin kembali ke keluarga kami," kata Fernando.

Setelah mengalami krisis ekonomi pada tahun lalu kini Venezuela mengalami krisis politik. Presiden Nicolas Maduro yang dianggap mencurangi pemilihan presiden pada tahun lalu tidak mau turun dari jabatannya. 

Ketua badan legislatif Venezuela National Assembly, Juan Guaido mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara sebelum pemilihan umum yang baru digelar. AS, Kanada, negara-negara Amerika Latin dan Eropa mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. 

Terakhir Israel dan Australia mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara Venezuela. Tapi Maduro yang didukung Rusia dan Cina tetap menolak untuk turun dari jabatannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement