REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tim dari berbagai institusi, melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap bus Bima Suci Nopol A 7520 CS, yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang, KM 70+400, Senin kemarin (28/1). Pemeriksaan ini, dilakukan oleh tim traffic accident analyst (TAA) Polda Jabar, Satlantas Polres Purwakarta, tim ahli, serta dari agen pemegang merek (APM) Hino.
Pantauan Republika.co.id pemeriksaan bangkai kendaraan ini, berlangsung sejak pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Selain tim, pihak Jasa Marga dan KNKT juga berada di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama, mengatakan, usai melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap kendaraan itu, ada temuan baru. Yaitu, posisi persneling bus dalam kondisi netral.
"Kondisi ini, kita ketahui setelah melakukan pemeriksaan hari kedua setelah kecelakaan," ujar Ricky, saat ditemui di lokasi kecelakaan di Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Selasa (29/1).
Dia menduga, pengemudi menetralkan perseneling saat berada di jalanan yang menurun. Namun, hasil ini belum bisa dipastikan. Jadi, hal ini masih dugaan awal. Sebab diketahui, di jalur tersebut memang memiliki kontur jalan yang menurun dan berbelok.
Bahkan, pada saat kejadian kecelakaan Senin (28/1) pukul 09.30 WIB cuaca dalam keadaan hujan gerimis. Meski demikian, Ricky menegaskan bahwa olah TKP hari kedua ini masih pada tahap pemeriksaan awal.
Korban kecelakaan Bus Arimbi jurusan Bandung-Merak, di Tol Cipularang KM 70+400, saat mendapatkan perawatan di RSU MH Thamrin, Purwakarta, Senin (28/1).
"Kami mengecek kondisi ban, rem, kemudi bus, dan sejumlah tuas di dalam bus," ujarnya.
Selain menemukan posisi perseneling yang netral, kondisi satu ban sebelah kanan didapati dalam keadaan pecah. Namun, kondisi tuas gas, rem, kopling dan kemudi masih dalam keadaan baik.
"Soal kondisi ban, kami akan selidiki pecahnya itu sebelum kejadian atau akibat kecelakaan," ujarnya.
Usai dilakukan pemeriksaan, bangkai bus yang rusak berat itu dibawa ke pull derek di gerbang tol Jatiluhur. Di lokasi tersebut, Ricky menyebut akan ada pemeriksaan lain yang lebih mendalam guna melengkapi keterangan.
"Bersama tim gabungan, nantinya bus bernopol A 7520 CS itu akan kembali dicek dan diperiksa agar penyebab utama kecelakaan bisa diketahui," ujarnya.
"Akan dibawa ke pull derek Jatiluhur, kemudian nanti akan ada pemeriksaan lanjutan dari pihak APN pusat," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, 10 korban selamat bus maut Bima Suci, masih menjalani perawatan di RSU MH Thamrin, Purwakarta. Para pasien itu, telah dipindahkan dari UGD ke ruang rawat inap. Dari 10 pasien, tiga di antaranya berstatus balita.
Edeh S, salah seorang perawat pasien anak RSU MH Thamrin, mengatakan, kondisi korban sudah membaik. Dari tiga balita ini, salah satu di antaranya harus menjalani operasi. Karena, tulang tangannya patah.
"Kalau kondisi balita lainnya, sudah mulai membaik," ujar Edeh.
Sementara itu, sopir Bus Bima Suci, Dede Suhaeri (40 tahun) masih menjalani perawatan di RS Rama Hadi. Direktur RS Rama Hadi, Novi Christina, membenarkan jika pihaknya masih merawat korban kecelakaan Tol Cipularang.
"Iya, masih di rawat. Belum diizinkan pulang," ujar Novi.