Kamis 31 Jan 2019 11:01 WIB

Gubernur Jelaskan Alasan Jabar Jadi Favorit Investasi

Salah satu alasannya infrastrukturnya sangat baik dan konsumen atraktif.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil).
Foto: MJ07
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menjelaskan sejumlah alasan yang membuat investor asing menyukai Provinsi Jawa Barat. Pertama ialah karena infrastrukturnya sangat baik dan konsumen atraktif.

"Kedua, dekat dengan Jakarta jadi juga ada keuntungan secara geografis, dan ketiga reformasi peraturan," ujar Gubernur yang biasa disapa Emil itu dalam siaran persnya, Kamis (31/1).

Kemarin Gubernur Emil menghadiri event Mandiri Investment Forum (MIF) 2019, di Jakarta. Dalam acara tersebut diketahui bahwa Provinsi Jabar, masih menjadi lokasi favorit bagi para investor menanamkan modalnya.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai penanaman modal asing (PMA) di Jabar mencapai 5,57 miliar dolar Amerika dengan 4.713 proyek.

Untuk mendorong investasi di Jabar, Gubernur Emil pun mengungkap, pihaknya senantiasa mendorong Special Economic Zone (SEZ), atau juga dikenal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sejumlah titik di Jabar. Di antaranya Sukabumi, Pangandaran, Subang, dan Majalengka.

"KEK, kini dipermudah dengan catatan memiliki luas lahan 200 hektare, dapat difokuskan untuk industri terpilih," katanya.

Keberadaan KEK, menurut Emil, bisa meringankan beban investor dengan berkurangnya beban pajak. Adapun Pemerintah Pusat juga akan mendukung berdirinya KEK dengan membangun infrastruktur pendukung dan hal lain yang tengah benar-benar didorong Emil yaitu konektivitas.

Oleh karena itu, lanjutnya, keberadaan Pelabuhan Patimban, dan pengembangan sejumlah bandara di Jabar, akan mendukung konektivitas perpindahan barang maupun orang. "Jadi kombinasi infrastruktur, melalui KEK yang akan saya tawarkan," ujar Emil.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement