Ahad 03 Feb 2019 09:08 WIB

Konsistensi United Diuji Leicester City

Dengan status pembunuh raksasa, Leicster lawan yang cocok untuk MU.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Leicester City vs Manchester United
Foto: REPUBLIKA
Leicester City vs Manchester United

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER- Manchester United (MU) bertekad memulai lagi sejak awal rentetan delapan kemenangan di bawah pelatih interim Ole Gunnar Solskjaer. Skor akhir 2-2 kala jumpa Burnley di Old Trafford tengah pekan lalu seakan memunculkan pertanyaan; apakah setelah hasil seri tersebut Iblis Merah mampu segera bangkit atau malah kembali inkonsisten?.

Lawan yang telah menanti the Red Devils akhir pekan ini layak diperhitungkan, yakni jawara Liga Primer Inggris 2015-2016 Leicester City. Laga pekan ke-25 Liga Primer Inggris 2018/2019 itu akan berlangsung di Stadion King Power, malam ini WIB.

Saat ini the Foxes memang bukan lagi pesaing juara. Namun, Klub yang dilatih Claude Puel itu bisa dikatakan sebagai pembunuh raksasa. Untuk itu, MU akan menguji konsistensi di markas Leicester.

MU harus belajar dari Chelsea, Manchester City, dan pimpinan klasemen, Liverpool, sekalipun yang terbukti tidak bisa menang atas Leicester. "Saya menyaksikan pertandingan mereka Leicester melawan Liverpool. Saya melihat Leicester tim yang punya energi dan kecepatan," kata Solskjaer, dikutip dari laman resmi MU.

Leicester mengalahkan Chelsea 1-0 pada akhir Desember 2018 lalu di Stamford Bridge. Empat hari setelah itu, Kawanan Rubah melanjutkan catatan positif dengan mengalahkan salah satu kandidat juara Manchester City di Stadion King Power.

Terbaru, Kamis (31/1) lalu, di markas Liverpool, Anfield, Leicester menahan seri tuan rumah 1-1. Walau Liverpool masih dapat mengamankan satu angka di depan publik sendiri, penggemar the Reds tetap saja meringis karena mereka tidak bisa memaksimalkan peluang menjauh dari kejaran Manchester City.

Andai Liverpool menang dari Leicester, maka jarak the Kop dengan the Citizens semakin lebar menjadi tujuh angka. Sekarang jarak Liverpool dan City terbentang sebanyak lima angka

Mengetahui lawannya punya kepiawaian dalam menjegal tim kuat, Solskjaer telah melihat sejumlah pemain lawan yang berpotensi mengganggu langkah MU di Stadion King Power nanti. Ia melihat Jamie Vardy, Demarai Gray, James Maddison, dan Marc Albrighton sedang dalam performa terbaik.

Di lini pertahanan, Solskjaer juga memuji mantan bek MU, Jonny Evans yang akan berduet dengan pemain tim nasional (timnas) Inggris, Harry Maguire. Dua pemain tersebut, kata Solskjaer, menyulitkan Liverpool menambah gol di Anfield kemarin.

Solskjaer sendiri akan memainkan duo Prancis Paul Pogba dan Anthony Martial saat menghadapi Leicester. Pogba sedang termotivasi untuk membalaskan kegagalan melawan Burnley. Pemain yang membawa Les Blues menjuarai Piala Dunia 2018 itu merasa bersalah karena kurang maksimal di laga tengah pekan.

Adapun Martial, absen saat MU menjamu Burnley karena mengalami cedera ringan saat latihan. Kini pemain yang pernah membela AS Monaco itu sudah pulih dan siap bertarung di King Power.

Di pihak tuan rumah, Puel tidak mau terlalu jemawa tentang anggapan timnya sebagai pembunuh tim besar. Pelatih asal Prancis tersebut tidak puas karena posisi Leicester City masih sulit menembus zona Liga Europa. Leicester bercokol di peringkat 11 dengan nilai 32 hingga pekan ke 24 Liga Primer Inggris. Menurut Puel, harusnya Jamie Vardy dan kawan-kawan bisa lebih konsisten setiap pekan.

"Saya ingin Leicester kembali memperlihatkan karakter (mental kuat di hadapan tim besar). Apalagi kami akan main di kandang," ujar Puel, dikutip dari the Sportsman.

Puel akan memainkan gelandang muda asal Belgia, Youri Tielemans. Gelandang 21 tahun itu baru direkrut dari AS Monaco sebagai pemain pinjaman sampai akhir musim. Tielemans menjadi paket pertukaran dengan gelandang asal Portugal Adrien Silva yang dipinjamkan ke Monaco.

Puel yakin Tielemans akan cepat beradaptasi dengan pasukannya. Leicester di bawah asuha Puel rata-rata diperkuat pemain muda. Youri Tielemans merupakan gelandang box to box yang punya kekuatan fisik dan skill olah bola di atas rata-rata. Selain itu, Puel sangat ingin merekrut Tielemans ke King Power karena juga andal mencetak gol.

Sayangnya, Leicester masih belum bisa memainkan Daniel Amartey. Gelandang asal Ghana itu masih harus menjalani perawatan karena cedera. Faktor absennya Amartey ini yang membuka peluang Tiemelans akan debut dengan kostum biru-biru di Stadion King Power nanti.

Data dan Fakta

1 Leicester hanya memenangkan satu dari 12 laga kandang terakhir melawan MU. Rinciannya menang satu kali, kalah tujuh kali, dan imbang empat kali. Kemenangan terakhir hadir pada September 2014 dengan skor 5-3.

16 MU memenangi 16 dari 20 laga terakhir mereka menghadapi Leicester di semua ajang. Empat laga lainnya berakhir seri tiga kali dan kekalahan sekali.

24 MU Satu-satunya tim yang pemainnya selalu mendapatkan kartu kuning di setiap pertandingan.

13 Leicester dan MU terpaut 13 angka di papan klasemen. Leicester di peringkat ke-11 dengan 32 angka, sedangkan MU di posisi keenam dengan 45 angka.

Lima pertemuan terakhir

11/08/18 Manchester United  2 - 1 Leicester City   

24/12/17 Leicester City  2 - 2 Manchester United   

26/08/17 Manchester United  2 - 0 Leicester City   

05/02/17 Leicester City  0 - 3 Manchester United   

24/09/16 Manchester United  4 - 1 Leicester CityDengan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement