Senin 04 Feb 2019 02:00 WIB

Menlu Jerman Yakini Brexit Sulit Dibatalkan

Uni Eropa dan Inggris kembali gagal menyepakati rancangan kesepakatan Brexit.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Uni Eropa  Donald Tusk memegang  surat resmi pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dari PM Inggris Theresia May kepada
Foto: Yves Herman/Pool Photo via AP
Presiden Uni Eropa Donald Tusk memegang surat resmi pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dari PM Inggris Theresia May kepada

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass mengatakan gagasan Inggris batal keluar dari Uni Eropa sebagai gagasan yang tidak mungkin. Maas mengatakan hal itu di media massa Jerman Funke. Maas mengatakan ia senang jika Inggris membatalkan Brexit.

Tapi ia tidak terlalu berharap hal tersebut terjadi. "Itu yang paling saya sukai, tapi kami harusnya tidak berilusi tentang hal ini, kemungkinan Brexit batal sangat amat rendah," kata Maas kepada Funke seperti dilansir di Deutsche Welle, Ahad (3/2).

Uni Eropa dan Inggris kembali gagal membuat kesepakatan. Rancangan kesepakatan yang terakhir kembali ditolak parlemen Inggris. Sementara tenggat waktu Brexit pada tanggal 29 Maret mendatang semakin dekat.

Ketidakpastiaan tersebut mendorong Inggris diminta untuk menarik keinginan mereka keluar dari Uni Eropa. Keputusan yang mereka buat pada 2016.

Di kesempatan yang sama Maas kembali menegaskan Uni Eropa menolak melakukan negosiasi kembali kesepakatan Brexit. Hal itu membuat Inggris hanya memiliki satu pilihan agar Brexit berjalan dengan lancar yaitu menerima hasil kesepakatan sebelumnya.

Maas juga menolak upaya Inggris untuk membuat konsensi yang dapat memuaskan kritikus Brexit dan pendukung garis kerasnya. "Kesepakatan yang sudah kami negosiasikan dengan Inggris sudah dikompromikan, terutama pengaturan di Irlandia Utara," kata Maas.

Sementara itu setelah pertemuannya dengan Uni Eropa di Brussel, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengungkapkan keyakinannya ia akan berhasil membuat kesepakatan baik dengan Uni Eropa maupun dengan Parlemen. May yakin dapat membuat kesepakatan yang bagus tentang perbatasan Irlandia Utara.

Namun, Maas menekankan Uni Eropa fokus melindungi perbatasan Irlandia. "Seharusnya tidak ada perbatasan kaku di Republik Irlandia, kami tidak bisa mengambil resiko konflik Irlandian Utara kembali berkobar," kata Maas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement