REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi permasalahan yang membutuhkan perhatian khusus. Berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terdapat sekitar 100 ribu hingga 400 ribu ton sampah plastik yang masuk ke laut Indonesia per tahun.
Dengan akumulasi sampah plastik dalam jumlah sama tiap tahunnya, pada 2050 diprediksi jumlah sampah plastik di lautan akan melebihi jumlah biota laut. Khusus data di Jakarta saja, terdapat sekitar 7.200 ton limbah dalam satu hari.
Berangkat dari hal tersebut, Bijaksana Junerosano terpanggil untuk membawa perubahan. Pria yang akrab disapa Sano itu mendirikan perusahaan Waste4Change sebagai solusi untuk layanan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Waste4Change disebutnya tidak hanya menyediakan jasa pengangkutan dan pemilahan sampah, tetapi juga layanan strategis untuk perusahaan-perusahaan. Waste4Change menggandeng Bank DBS Indonesia untuk bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut.
Angka "4" pada nama Waste4Change mencakup empat hal mendasar yang diberlakukan perusahaan. Antara lain konsultasi (consult), kampanye edukasi (campaign), pengumpulan limbah (collect), serta upaya mengubah limbah menjadi bahan daur ulang (create).
Waste4Change memulai bisnis dengan mengikuti program DBS Foundation seperti business workshop, pendampingan wirausaha sosial dan business coaching. Pada 2018, Waste4Change telah bekerja sama sebagai vendorwaste management Bank DBS Indonesia.
Perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini telah mengelola sistem waste management serta memberikan edukasi kepada warga tentang pengelolaan sampah. Sudah lebih dari 1.700 rumah dan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi mitra Waste4Change.
Ciri khas Waste4Change adalah penggunaan metode Zero Waste to Landfill. Pemilahan sampah dilakukan dari sumbernya, memastikan semua diolah tanpa ada yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta ada pelaporan alur sampah yang komprehensif.
"Tahun ini kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengelolaan sampah secara menyeluruh di Jakarta. Ini langkah yang baik untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah," ungkap Sano lewat pernyataan resminya.