REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor berita yang dikelola pemerintah Rusia, RIA News Agency melaporkan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan krisis Venezuela hanya bisa selesai dengan duduk bersama. Ia mengatakan, pemerintah Presiden Nicolas Maduro dan oposisinya harus duduk bersama.
"Kami tetap yakin satu-satunya cara untuk keluar dari krisis ini pemerintah dan oposisi duduk bersama di meja negosiasi," kata Lavrov seperti dikutip RIA, Selasa (5/2).
Negara-negara besar Eropa sudah bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dengan mengakui ketua oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Sementara itu Rusia, Cina, dan Turki masih mendukung Maduro.
"Kalau tidak hanya akan ada perubahan rezim yang sama dengan yang telah Barat lakukan berkali-kali," kata Lavrov.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan mereka berharap pemimpin Venezuela dapat mengakhiri krisis politik dengan cepat dan damai. Merkel mengatakan Jerman sudah mengakui ketua oposisi pemerintah Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara negara Amerika Latin tersebut.
"Guaido orang yang berbicara dengan kami dan orang yang perkirakan dapat menggelar proses pemilihan umum secepat mungkin dan dari sudut pandang Jerman dia presiden sementara yang memiliki legitimasi untuk tugas ini dan juga dari sudut pandang negara-negara Eropa," kata Merkel dalam konferensi pers bersama Abe.
Dalam kunjungan selama dua hari ke Jepang, Merkel mengulangi pernyataan pemimpin negara-negara Eropa. Ia juga mengatakan Guaido harus segera melakukan pemilihan umum.
"Kami berharap proses ini dapat dilakukan sesingkat mungkin dan tentu dengan damai," tambah Merkel.