Kamis 07 Feb 2019 08:31 WIB

Kiai Maruf Tempuh Pendekatan Agamais Pikat Hati Warga Sumbar

Pendekatan ini sesuai dengan kultur masyarakat Sumbar yang religius.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin berharap pendekatan agama bisa menaklukkan hati masyarajat Sumatra Barat (Sumbar), sehingga dalam Pilpres 2019 pihaknya bisa meraup suara tinggi di daerah orang minang tersebut.

Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat melakukan silaturahim dan makan siang bersama masyarakat minang yang mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH.Ma'ruf Amin di Rumah Makan Sederhana, Jalan KH. Agus Salim, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

"Ya kita harapkan (pendekatan agama bisa masuk di Sumbar), karena mereka inginnya kan apa sih? Pembangunan sudah dilakukan, jalan tol sudah dibuatkan," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui usai menghadiri acara tersebut, Rabu (6/2).

Karena itu, Kiai Ma'ruf akan mencoba melakukan pendekatan agama, seperti melakukan pemberantasan terhadap buta huruf Alquran di Sumatra Barat. "KIS sudah masuk, KIP sudah, PKH sudah. Apa yang belum? Mintanya apa? Alquran? kita dorong nanti. Kira-kira begitu," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Dalam pidatonya Kiai Ma'ruf memang mengakui Sumatra Barat merupakan daerah yang cukup sulit untuk meraup suara. Karena, pada Pilpres 2014 lalu suara Jokowi kalah jauh dari Prabowo Subianto. Karena itu, dia pun menyebut akan berjualan Alquran di Sumbar untuk memenangkan hati orang minang.

Namun, dia kemudian menjelaskan bahwa yang dimaksud berjualan Alquran dalam pidatonya tersebut adalah mengajak masyarakat Sumbar untuk membuat gerakan baca Alquran, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf Alquran.

"Maksudnya bukan jualan (bukan jualan Alquran). Kan orang Sumbar itu suka Alquran. Nanti supaya nanti tidak ada yang tidak paham Alquran, kan kita gerakkan baca Alquran di Sumbar," kata Kiai Ma'ruf.

Mustasyar PBNU ini tidak menargetkan angka untuk memenangkan suara di Sumbar. Dia hanya berharap bisa menang banyak di daerah tersebut. "(Targetnya) ya supaya tidak kalah aja. Kalau bisa menang banyak, tapi minimal tidak kalah," jelas Kiai Ma'ruf.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement