REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo akan melantik Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di Istana Negara Jakarta pada Rabu (13/2).
"Pelantikannya 13 Februari, tapi jam pastinya menyesuaikan jadwal Presiden," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (9/2).
Prosesi pelantikan secara teknis, kata dia, masih akan dirapatkan bersama protokoler Istana pada Senin (11/2), sekaligus memastikan persiapan akhir sebelum pelantikan dimulai. Kendati demikian, diharapkan kepada Khofifah dan Emil sudah berada di Ibu Kota pada sehari sebelum pelantikan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Baca juga, Hari-Hari Terakhir di Trenggalek, Emil Dardak Padat Agenda
Terkait undangan, sejumlah pejabat Forkopimda diminta hadir menyaksikannya langsung, seperti Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi hingga Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar. Usai dilantik, secara resmi jabatan orang nomor satu dan nomor dua di Pemprov Jatim berganti, termasuk segala fasilitas seperti kediaman dan kendaraan dinas.
Sementara itu, pada Senin malam, Gubernur Jatim Soekarwo menggelar pelepasan dan mohon diri di hadapan Forkopimda, 38 bupati/wali kota dan wakilnya di Gedung Negara Grahadi.
"Bu Khofifah dan Mas Emil juga diundang sekalian untuk perkenalan," ucapnya.
Di sisi lain, Pemprov Jatim juga memastikan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono akan menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) untuk beberapa jam hingga pelantikan dilakukan. "Plh mulai selepas pukul 00.00 WIB (13 Februari) hingga pelantikan. Meski tidak lama, tapi tetap harus ada pemimpin di Jatim agar tidak terjadi kekosongan," katanya.