REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang tetap akan operasional. Sebab, moda transportasi tersebut untuk mengurangi kemacetan.
"Apalagi sekarang ini Palembang sudah macet sehingga angkutan alternatif sangat dibutuhkan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berdialog di LRT Palembang, Senin (11/2).
Dia mengatakan transportasi massal berupa kereta listrik sekarang ini sangat dibutuhkan, dan untuk saat ini tiket kereta listrik tersebut masih disubsidi. "Hal ini karena setiap angkutan massal perintis semuanya tetap disubsidi," ujar dia.
Namun, secara bertahap subsidi akan dikurangi secara bertahap atau akan disesuaikan kemampuan masyarakat. Karena itu, perlu adanya kerja sama dalam pengoperasian kereta layang ringan yang masih menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel itu.
Kereta Api Ringan atau Light Rapid Transit (LRT) bersiap berangkat dari Depo Jakabaring Palembang, Sumatra Selatan. (ANTARA/INASGOC)
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, moda transportasi itu saat ini cukup diminati masyarakat daerah ini. "Ini terbukti setiap hari libur angkutan massal itu ramai penumpang," ujar dia.
Karena itu, Pemprov Sumsel akan berupaya agar LRT Palembang terus operasional karena sangat dibutuhkan. Dia menambahkan untuk operasional tersebut perlu dibentuk koperasi sehingga memudahkan pendanaan.
"Selain itu perlu juga adanya kantong parkir supaya kereta listrik tersebut semakin diminati masyarakat," ujar Budi.