Senin 11 Feb 2019 22:40 WIB

DLHK Depok Rencanakan Revitalisasi TPA Cipayung

Untuk kajian revitalisasi ini dianggarkan Pemerintah Kota Depok sebesar Rp 450 juta.

  Pemulung mencari sampah yang dapat didaur ulang di tumpukan sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Pemulung mencari sampah yang dapat didaur ulang di tumpukan sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Jawa Barat merencanakan melakukan revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan di Depok, Senin (11/2) mengatakan rencana revitalisasi TPA Cipayung baru tahapan pembahasan kajian di tahun ini dan menata ulang TPA sekaligus mengolah sampah eksisting dengan metode landfill mining.

Tentunya kajian rencana revitalisasi dilihat dari sisi budaya, ekonomi, dan lingkungan sekitar TPA Cipayung. Setelah selesai dikaji mulai dilakukan pembangunan fisik sesuai hasil kajian revitalisasi yang direncanakan mengunakan metode landfill mining.

"Untuk kajian revitalisasi ini dianggarkan Pemerintah Kota Depok sebesar Rp 450 juta, pelaksanaan kajian dengan cara lelang," jelas Ardan.

Rencana revitalisasi merupakan program Depok Zero Waste. Alasan dilakukan revitalisasi, Ardan mengatakan, karena TPA Cipayung sudah over muatan atau daya tampungnya sudah berlebih. Sehingga Pemerintah Kota Depok melakukan langkah tersebut.

"Caranya dengan pengolahan sampah menerapkan teknologi yang ramah lingkungan. Ini juga dilakukan untuk mengurangi sampah di TPA Cipayung yang sudah overload," kata Ardan.

Landfill mining atau menambangan sampah, tambah Ardan bertujuan untuk mengurangi sampah yang sudah tertimbun pada zona landfill. Landfill mining dapat mereduksi sampah yang sudah ditimbun yang dapat meningkatkan kapasitas penimbunan sampah di zona, memulihkan atau recovery material agar dapat dimanfaatkan kembali, hingga memperoleh lahan baru.

Sejumlah kajian dan pertimbangan masih dilakukan pihak DKLH Depok untuk menerapkan teknologi tersebut. "Kami masih dalam proses pengkajian dengan pihak-pihak yang berkaitan. Kita masih kaji dan melihat bagaimana dampak sosialnya, ekonomi dan lain-lain apabila diterapkan landfill mining ini," kata dia lagi.

Ardan menuturkan, mengatasi sampah maka di Depok diperlukan kerja sama banyak pihak. Dia pun akan menggandeng sejumlah perusahaan swasta untuk membantu merevitalisasi TPA Cipayung. "Pasti banyak perusahan swasta yang akan kita gandeng, sekarang lagi kajian. Kita akan kerja sama seperti apa dan bagaimana nanti pelaksanaannya," ucapnya.

Ardan melanjutkan, pembahasan rencana ini masih dalam pembahasan dan akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Untuk program revitalisasi ini yang berkaitan dengan anggaran kami berharap dapat dibiayai dengan APBN dan Pemerintah Kota Depok akan berkoordinasi dengan pihak Kementrian PUPR untuk membahas segala sesuatunya baik yang bersifat teknis, penganggaran dan lain sebagainya.

Menurut dia, kondisi TPA Cipayung sudah mengkhawatirkan dengan ketinggian sampah sudah mencapai kurang lebih 26 meter dan sudah over kapasitas dan harus ditangani saat ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement