Selasa 12 Feb 2019 19:32 WIB

Sekitar 25 Juta Orang di Indonesia Masih BAB Sembarangan

Banyaknya warga yang masih BAB sembarangan menjadi perhatian serius pemerintah.

 Sederatan Jamban tertambat di Sungai Martapura yang ada di kawasan Kota Martapura, Kabupaten Banjar Kalsel.
Foto: Antara
Sederatan Jamban tertambat di Sungai Martapura yang ada di kawasan Kota Martapura, Kabupaten Banjar Kalsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, masih ada setidaknya 25 juta orang di Indonesia yang masih berprilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Fakta itu, menurutnya, harus menjadi perhatian seluruh pihak terkait.

"Mohon maaf, saat ini di Indonesia, masih ada sekitar 25 juta orang yang masih berprilaku BABS," kata Bambang dalam kuliah umum di Unhas Makassar, Selasa (12/2).

Bambang menjelaskan, apa yang terjadi saat ini memang harus menjadi perhatian serius. Bambang sekaligus mendorong agar kehadiran Sustainable Development Goals (SDGs) Center Unhas yang baru saja dilaunching hari ini, langsung ambil bagian dalam mengatasi persoalan tersebut khususnya untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan keberhasilan Indonesia menekan hingga ratusan juta pelaku BABS di negara tersebut. Pada 2015 misalnya, kata dia, di India angka orang berprilaku BABS itu masih mencapai 500 juta.

Namun pada 2018 lalu, jumlahnya menurun tajam hingga tersisa sekitar 150 juta orang. Ini tentu pasti menjadi contoh untuk penanganan perilaku BABS di Tanah Air.

"Angka 150 juta bagi Indonesia itu memang masih begitu tinggi. Tapi jika dilihat dari empat tahun terakhir justru di India bisa berkurang sebanyak 350 juta. SDGs Unhas yang baru dilaunching, kita harapkan bisa ikut mendorong," jelasnya.

Untuk itu, dirinya juga mengajak seluruh pihak berkepentingan untuk sama-sama bergerak melakukan berbagai inovasi demi menekan hingga tanpa kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement