REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah atlet dan para atlet peraih medali emas Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 menunggu kejelasan terealisasinya bonus rumah yang dijanjikan oleh pemerintah. Selain mendapatkan bonus uang serta direkrut menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), para pahlawan olahraga Indonesia ini juga dijanjikan mendapatkan rumah dari pemerintah, dalam hal ini dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Namun hingga saat inim sejumlah atlet dan para atlet yang dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/2), menyatakan belum mengetahui kejelasannya. Prosedurnya seperti apa, mereka juga belum jelas.
Puspa Arumsari yang meraih emas dari cabang silat menyatakan, keputusan terakhir masih simpang siur informasinya. "Sampai saat ini belum ada pengajuan atau pendataan dari pihak manapun," ujarnya.
Sebelumnyam pemerintah menyatakan untuk lahan harus disiapkan oleh atlet. Pemerintah yang akan membangunnya. Namun ternyata hal ini bertentangan dengan aturan di mana pemerintah tidak diperkenankan membangun lahan pribadi.
Jika atlet harus menyiapkan lahannya, Puspa mengaku untuk lahan untuk rumah dia sudah siap."Untuk lahan, Alhamdulillah sudah punya di wilayah Jakarta Timur".
Para atlet cabang tenis meja kursi roda Agus Sutanto juga mengaku belum mendapat informasi bonus rumah yang dijanjikan. Ia belum tahu prosedur cara mendapatkannya.
"Saya tidak tahu mau bertanya ke siapa? Bonus rumah ini yang sangat kami harapkan. Kalau mereka yang muda-muda bisa menjadi PNS. Kalau model yang sudah agak tua seperti saya kan tidak bisa jadi PNS," ujarnya.