REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin menanggapi hasil survei dari lembaga Indomatrik yang menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya terpaut 3,93 persen dari Prabowo-Sandiaga. TKN mengatakan publik harus kritis dengan hasil survei, dan melihat rekam jejak lembaga survei tersebut.
"Melihat lembaga survei itu harus berdasarkan atas rekam jejaknya. Saya belum mendalami rekam jejak lembaga survei Indomatrik ini, bagaimana kreadibilitasnya," kata juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily dihubungi di Jakarta, Jumat (15/2).
Ace mengatakan tidak mengetahui apakah lembaga survei tersebut tergabung dalam asosiasi lembaga survei tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Menurut Ace, publik perlu bersikap kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Publik perlu melihat lebih dulu rekam jejak lembaga survei tersebut.
"Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya 'nyeleneh' sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun 'framing' politik," ujarnya.
Ace mengaku enggan berkomentar lebih jauh atas hasil survei Indomatrik tersebut. Dia mengkhawatirkan survei itu menjadi bagian dari penggiringan opini untuk pasangan calon tertentu.
Sebelumnya survei terbaru Indometrik menunjukan tingkat elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno bersaing ketat.
Selisih elektabilitas kedua pasangan tersebut terpaut 3,93 persen.Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin YS dalam rilis survei di Jakarta, Jumat, mengatakan pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 44,04 persen, sedangkan pasangan Jokowi-Maruf 47,97 persen.
Sementara responden yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 7,99 persen. Indomatrik menyatakan surveinya dilakukan pada 21-26 Januari 2019 dan dilaksanakan secara proporsional di 34 Provinsi, dengan responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019.
Jumlah sample responden sebanyak 1.800, dimana penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan "margin of error" 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.