Rabu 20 Feb 2019 06:09 WIB

KH Maruf Ingin Santun, Sandi Jaga Akhlak Karimah

KH Ma'ruf mengajak saling respek, Sandiag Uno tidak ingin menyerang.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Dian Fath Risalah/ Red: Elba Damhuri
Debat capres-cawapres (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Debat capres-cawapres (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masing-masing calon wakil presiden (cawapres) mulai bersiap menghadapi debat ketiga pada 17 Maret nanti yang hanya akan menghadap-hadapkan para cawapres. Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, meminta pesaingnya, Sandiaga Uno, untuk tampil penuh kesantunan dalam debat ketiga nanti.

Meski begitu, Kiai Ma'ruf mengatakan, Sandiaga tidak perlu sungkan untuk menghadapi ulama seperti dirinya. "Yang penting laksanakan dengan santun, sopan. Bukan hanya Pak Sandi ke saya, saya juga yang tua ke yang muda harus saling menghormati," kata Kiai Ma'ruf di Jakarta, Selasa (19/2).

Imbauan Ma'ruf ini merespons pertanyaan Sandiaga yang menyatakan tak ingin menyerang ulama dalam debat. Kiai Ma’ruf yang juga menjabat mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, ada perbedaan kondisi dalam debat dan di luar debat.

Kendati Ma'ruf mengapresiasi rasa hormat yang diberikan Sandiaga, dia mengungkapkan berdebat dengan ulama bukan berarti tidak menghormati.  "Kita saling menghormati dengan cara yang santun, tapi kita harus ikuti aturan KPU," ujar Kiai Ma'ruf menambahkan.

Kiai Ma’ruf menekankan, silang pendapat bukan ajang untuk merendahkan atau tidak menghormati, apalagi tempat berkelahi. Dia dan Sandiaga akan beradu konsep dan pandangan serta semuanya diakomodasi oleh pertanyaan panelis yang diutarakan moderator.

Sandiaga sebelumnya menyebut tak akan menyanggah Ma'ruf dalam debat. Hal itu sebab dirinya menghormati Ma'ruf sebagai ulama.

Debat ketiga nanti akan mengangkat tema tentang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat antarcawapres ini akan dihelat pada 17 Maret nanti di Hotel Bidakara, Jakarta.

Sandiaga Uno juga mengusulkan agar debat ketiga dilakukan tanpa pertanyaan panelis. "Menurut saya, karena pertanyaan-pertanyaan ini (dari panelis) juga tidak ditangkap oleh masyarakat dengan baik dan ada kekhawatiran bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah diketahui sudah diketahui sebelumnya, baik oleh pasangan 02 maupun 01, jadi efektivitasnya sangat sangat tidak terasa," ujar Sandiaga.

Terkait usulan itu, Kiai Ma'ruf Amin menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kami itu orang yang diatur, dan nanti TKN (Tim Kampanye Nasional) tentu akan berunding mana yang terbaik, mana yang paling bagus," kata Kiai Ma'ruf.

Menurut dia, kesepakatan debat dirumuskan dalam rapat pleno antara KPU, TKN, dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Denga demikian, dia mengatakan, rumusan mengenai silang pendapat bisa didiskusikan dalam kesempatan tersebut.

Sementara itu, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari menyatakan, KPU sedang mengevaluasi debat calon presiden kedua. KPU mencatat semua masukan sebagai pertimbangan untuk perbaikan debat selanjutnya.

"Akan dilakukan evaluasi debat kedua menuju debat ketiga. Semua masukan dan catatan akan dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan debat selanjutnya," ujar Hasyim Asy'ari, Selasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement