Kamis 21 Feb 2019 23:44 WIB

Menpar Resmikan Poltekpar Lombok

Menpar berharap Poltekpar Lombok segera miliki kelas internasional

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Poltekpar Lombok: Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (21/2).
Foto: Muhammad Nursyamsyi/REPUBLIKA
Poltekpar Lombok: Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meresmikan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (21/2).

Arief mengatakan, 100 persen lulusan Poltekpar yang berada di bawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) diterima pasar pariwisata. Arief menyampaikan, 25 persen lulusan Poltekpar juga telah bekerja di luar negeri.

Baca Juga

"Ini menunjukan mutu kita berkelas, banyak anak-anak (Poltekpar) menjadi GM (General Manager) di timur tengah dan Malaysia," ujar Arief. 

Arief berharap, prestasi ini juga nantinya berlaku bagi para lulusan Poltekpar Lombok. Arief mengatakan, peluang kerja para lulusan Poltekpar Lombok sangat terbuka lebar. Dia menyebutkan pertumbuhan pariwisata Indonesia saat ini mencapai 22 persen atau lebih tinggi dari pada pertumbuhan pariwisata tingkat regional yang sebesar 7 persen, maupun pertumbuhan pariwisata secara global yang sebesar 6,4 persen. 

Demi menghasilkan lulusan yang berkualitas, Menpar mengatakan, seluruh Poltekpar menerapkan kurikulum berkelas dunia, diajar tenaga profesional di bidangnya, dan wajib miliki kelas internasional.

Kemenpar akan miliki dua kelas internasional di Bali dan Bandung, tentu saya harapkan Lombok juga segera mungkin punya kelas internasional, tahun depan Poltekpar Lombok harus miliki kelas internasional. Arief menambahkan, pengembangan poltekpar juga harus sejalan dengan model pariwisata yang dijalankan di masing-masing daerah, seperti Bandung dengan wisata kuliner dan Bali dengan wisata budaya sebagai unggulan. Lombok, kata Arief, bisa mengedepankan segmen wisata halal yang menjadi unggulan daerah.  

"Setelah kita tetapkan Lombok sebagai pusat halal tourism maka kalau ada kesempatan seminar di luar negeri, mahasiswa Poltekpar Lombok yang akan mewakili Kemenpar," kata Arief menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement