Jumat 22 Feb 2019 01:24 WIB

Putin Ancam Tembakkan Rudal Nuklir ke Sekutu AS

Putin memperingatkan AS tidak menempatkan rudalnya di Eropa.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia
Foto: Rusia Insider.com
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak menempatkan rudal baru di Eropa. Ia mengancam akan membalasnya dengan menargetkan ibu kota-ibu kota negara Barat dengan persenjataan barunya. 

Dalam pidato kenegaraannya Putin mengatakan AS mengabaikan perjanjian kunci pakta kontrol senjata Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) agar dapat membangun rudal baru, lalu mengubahnya dengan menyalahkan Rusia. Banyak pakar yang mengatakan pengabaian perjanjian INF dapat memicu perlombaan senjata yang baru. Putin memperingatkan AS untuk tidak menempatkan rudal di Eropa. Karena hal itu, akan menjadi ancaman serius bagi Rusia. 

"Saya katakan ini dengan jelas dan terbuka, Rusia akan terpaksa mengerahkan senjata yang dapat digunakan, mengarah ke pusat pembuat keputusan yang berada di balik sistem rudal yang mengancam kami," kata Putin seperti dilansir di Aljazirah, Kamis (21/2). 

Putin tidak mengatakan senjata baru apa yang akan ia kerahkan. Tapi ia mengatakan sistem rudal yang ia presentasikan tahun lalu sudah memiliki kemajuaan yang sangat pesat. 

"Kemampuan senjata semacam itu, termasuk waktu yang ditempuh ke pusat-pusat pembuat keputusan, akan setera dengan yang mengancam Rusia," kata Putin. 

Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 oleh Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev. Perjanjian itu mengakhiri perlombaan rudal berkekuatan nuklir yang mengincar ibukota negara-negara Barat. 

Putin menambahkan sejumlah sistem rudal Avangard akan dikerahkan pada tahun ini. Ia mengatakan uji coba rudal balistik antar-benua Sarmat, misil berkekuataan nuklir Burevestnik dan drone dalam air berkekuatan nuklir Poseidon berjalan dengan sangat sukses. 

Putin melaporkan kapal selam pertama yang akan mengakut Poseidon akan ditugaskan pada akhir tahun ini. Ia juga mengumumkan akan mengerahkan misil hipersonik Zircon untuk angkatan laut Rusia. Misil itu dapat terbang lebih cepat sembilan kali dari kecepatan suara dan dapat jangkauannya mencapai 1.000 kilometer. 

Putin mengatakan program pembuatan Zircon tidak terlalu mahal, karena misil itu didesain untuk melengkapi peralatan kapal tempur dan kapal selam yang sudah ada. Walaupun memberikan peringat keras tapi Putin juga ingin memiliki hubungan baik dengan AS dan ingin pembicaraan kontrol senjata tetap berjalan. 

"Kami tidak ingin konfrontasi, terutama dengan kekuatan global seperti AS," kata Putin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement