Senin 25 Feb 2019 13:44 WIB

Kebakaran di Muara Baru, Anies Soroti Damkar Perairan

Kekuatan pemadaman kebakaran di perairan perlu ditambah.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah kapal ikan milik nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (23/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kapal ikan milik nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan, kebakaran puluhan kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara menjadi pelajaran bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Menurutnya, kekuatan pemadaman kebakaran (damkar) di perairan perlu ditambah.

"Kami dari sisi Pemprov sekaligus ini pelajaran, kami perlu menambah lebih banyak kekuatan untuk memadamkan untuk di air. Karena kekuatan kami mayoritas untuk memadamkan di gedung dan di daratan," ujar Anies di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (25/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pihaknya harus menambah unit dan petugas damkar di perairan sebagai langkah antisipasi. Anies menambahkan, kebakaran itu juga sebagai pelajaran semua pihak berhati-hati dalam setiap kegiatan yang nemiliki risiko.

"Apalagi di tempat-tempat yang punya atau muatan bahan bakar yang cukup. Mudah-mudahan ini ke depan bisa dihindari," kata dia.

Anies mengatakan, pihaknya masih memantau perkembangan pascakebakaran di Pelabuhan Muara Baru. Ia menyerahkan, proses penyelidikan kepada kepolisian untuk mengungkap penyebab kebakaran terjadi.

"Nanti kami serahkan kepada aparat penegak hukum. Tetapi kita kemarin mengerahkan semua tim pemadan kebakaran untuk memadamkan," tuturnya.

Kebakaran melanda 34 kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru. Api berkobar sejak Sabtu (23/2) sore hingga Ahad (24/2) pagi Menurut Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB.

"Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan sekitar jam tujuh, tinggal proses pendinginan," kata Satriadi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad pagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement