REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, penderita Demam Berdarah didominasi usia anak sekolah. Hal ini pun mengartikan anak sekolah rentan terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). "Kalau sekarang memang rata-rata anak-anak (yang banyak terkena DBD)," kata Berty kepada Republika.co.id, Selasa (26/2).
Ia mengatakan, anak-anak yang terserang DBD ini tidak hanya saat berada di lingkungan sekolah. Namun juga di luar sekolah.
Hal ini disebabkan antara lain karena lingkungan yang kurang bersih. Terlebih saat musim hujan yang menyebabkan banyaknya genangan air, di mana menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
Untuk itu, kebersihan lingkungan sekolah maupun rumah harus terus diperhatikan. Hal ini tentunya guna mengantisipasi penyebaran DBD. "Memang kita juga melakukan sosialisasi ke masyarakat dan juga ke sekolah-sekolah. Dinas Kesehatan saat ini berupaya mengingatkan kembali anak-anak untuk menjaga kebersihan lingkungannya," tambah Berty.
Walaupun begitu, bukan berarti orang dewasa tidak akan terserang DBD. Data Dinkes DIY per 22 Februari menyebutkan penderita di DIY mencapai 455 kasus sejak awal 2019. "Tidak menutup kemungkinan dan sekarang sudah mulai banyak penderita yang dewasa juga," katanya.
Dari jumlah kasus tersebut, masih diperkirakan akan terus meningkat. Untuk itu, perlu pencegahan yang dilakukan tidak hanya dari pemerintah, namun juga masyarakat sendiri.