Rabu 27 Feb 2019 11:13 WIB

Pascabanjir di Baleendah, Warga Bersih-Bersih Rumah

Bersih-bersih dilakukan sejak pukul 07.00 WIB.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Masyarakat bersama babinsa Dayeuhkolot tengah membersihkan sisa lumpur  akibat banjir di SDN 01 Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu  (27/2).
Foto: ist
Masyarakat bersama babinsa Dayeuhkolot tengah membersihkan sisa lumpur akibat banjir di SDN 01 Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Banjir di wilayah Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot sudah mulai surut, Rabu (27/2). Meski di RW 04, Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot banjir masih merendam sebagian pemukiman. Saat ini, sebagian warga tengah membersihkan rumah-rumah dan sekolah dari sisa lumpur yang dibawa banjir.

Salah seorang warga, Acim (38) mengungkapkan warga di Kampung Bojong Asih sebagian tengah membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur banjir. Sementara babinsa koramil Dayeuhkolot, Serka Emil Sodikin bersama warga membersihkan lumpur di SDN 1 dan 2 Bojong Asih.

Baca Juga

"Warga lagi pada bersih-bersih rumahnya dan di RW 04 masih terendam ketinggian 20-30 cm. Babinsa koramil juga melakukan bersih-bersih di SDN 01 Bojong Asih bersama warga dan masyarakat setempat," ujarnya, Rabu (27/2).

Ia mengungkapkan, aksi bersih-bersih dilakukan sejak pukul 07.00 WIB dan diperkirakan beres pada 12.00 WIB. Menurutnya, kondisi di dua sekolah tersebut sangat parah sebab barang-barang sekolah terendam banjir.

"Buku dan kursi, meja sekolah terendam banjir. Sekarang siswa belajar di aula kantor Desa Dayeuhkolot," ungkapnya.

Dirinya berharap agar pasca banjir pemerintah daerah bisa mengirimkan truk sampah untuk mengangkut sampah yang menumpuk. Selain itu diharapkan bisa memyalurkan air bersih untuk kebutuhan warga sekitar.

"Kalau bisa, pasca banjir mohon bantuan untuk pengangkutan sampah karena banyak sampah dan air bersih untuk warga," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Andir, Yeti Setiawati mengungkapkan meski di wilayah kelurahan Andir, Baleendah sudah mulai surut. Namun, genangan air banjir di sekolah masih ada setinggi lutut orang dewasa.

"Sekitarnya mah banjir udah surut termasuk sungai Cisangkuy. Cuma sistem irigasi disini kurang bagus dan ada tanggul jadi air di sekolah gak bisa masuk ke sungai malah balik lagi," ungkapnya.

Dirinya mengatakan, saat ini proses belajar mengajar masih mengungsi di aula pramuka di Baleendah. Kondisi tersebut menurutnya sudah berlangsung selama tiga pekan. "Dulu mah banjir sering tapi cepat surut sekarang mah air nambleg (bertahan)," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement