REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menerima sumbangan dana kampanye dari pihak lain sebesar Rp 923 juta terhitung sejak September 2018-Februari 2019. Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut dana tersebut akan digunakan untuk keperluan kampanye di Pulau Jawa.
"Pulau Jawa itu 60 persen dari penduduk Indonesia kan di Jawa, 50 persen kegiatan Prabowo-Sandi juga di Jawa, jadi kita harus alokasikan untuk kegiatan sosialisasi dan kampanye di Jawa," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandiaga, Rabu (27/2).
Sandiaga menuturkan dana sumbangan tersebut akan dipakai untuk pengembangan teritori dan jaringan dan untuk kegiatan sosialisasi di masyarakat. Menurut Sandiaga hal itu cukup efektif.
"Itu yang sangat efektif dan kegiatan kita ini alhamdulillah sangat mendapat antusias dari masyarakat," ujarnya.
Sandiaga mengakui masih banyak ia temui masyarakat yang menyumbang tanpa melampirkan data diri. Bahkan ada juga yang hanya ingin ditulis hamba Allah.
"Saya bilang nggak bisa mereka hamba Allah karena nggak bisa dicatat dan harus kita serahkan pada negara dan ini bentuk sosialisasi kita untuk memastikan mereka disiplin menyediakan data diri sesuai ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Kendati demikian, Sandi menjamin akan tetap mengembalikan sumbangan dana kampanye anonim tersebut kepada negara usai pemilu selesai. Sandiaga mengungkapkan, sejauh ini jumlah sumbangan dana kampanye anonim berjumlah tidak sampai 10 juta rupiah.
"Karena yang sumbang ini kecil-kecil hanya Rp 300 ribu tetapi kalau sampai akhir nggak bisa melengkapi ya kita kembalikan," ungkapnya.