Sabtu 02 Mar 2019 17:15 WIB

TKN Sebut Jokowi Sudah Lakukan Langkah Kurangi Impor

Jokowi sudah membangun fondasi yang dapat mengurangi impor.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengunjungi Pasar Sayur Pringsewu dalam rangkaian safari kebangsaan, Sabtu (2/3).
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika.co.id
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengunjungi Pasar Sayur Pringsewu dalam rangkaian safari kebangsaan, Sabtu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGGAMUS, LAMPUNG -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menyatakan, Paslon 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin berjanji akan mengurangi impor untuk menyejahterakan petani dan nelayan. Jokowi disebutnya telah melakukan lamgkah yang konkret untuk mengurangi impor pangan.

"Pak Jokowi beda dengan Pak Prabowo yang hanya bisa mengatakan setop impor stop impor. Kita ingin punya kebijakan pangan yang menyejahterakan petani," kata Hasto saat menemui petani dan nelayan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Sabtu (2/3).

Baca Juga

Hasto mengatakan, Jokowi sangat memahami bahwa untuk menyejahterakan petani harus mengurangi impor. Maka itu, Hasto mengklaim bahwa Jokowi sudah membangun fondasi yang dapat mengurangi impor. Pertemuan langsung dengan yang dilakukan di Tanggamus, kata Hasto juta upaya menyerap langsung dari petani dan nelayan.

"Para keluarga tani dan nelayan kami hadirkan karena apapun sinergitas antara pusat dan daerah itu diperlukan," ujar dia.

Untuk mengurangi impor, Hasto mengklaim, Jokowi sudah menyiapkan sejumlah hal dalam masa pemerintahannya. Di antaranya, membangun bendungan, perbaikan irigasi, persiapan bibit dan benih unggul, dan membuat alat pertanian.

"Kita tidak bisa teriak setop impor tanpa membangun embung atau waduk atau tanpa alokasi dana desa. Perjuangan politiknya harus membebaskan petani," kata Sekjen Partai Demokrasi Perjuangan itu.

Saat berkunjung ke Lampung, Hasto selaku Sekretaris TKN dan Sekjen PDIP mengunjungi sejumlah tempat, seperti Tulang Bawang, Lampung Tengah, Pringsewu dan Tanggamus. Dalam hal ini, Hasto menyebut bahwa Lampung memiliki potensi yang besar untuk berkembang.

Di Pringsewu, Hastp sempat melakukan wisata kuliner di Warung Makan Bu Gundil. Usai makan dan ikut di warung tersebut, Hasto pun menyinggung isu impor yang kerap diserukan kubu Capres 02 Prabowo Subianto.

"Ini rumah makan yang menyajikan masakan asli Indonesia seluruh komponennya tidak ada yang impor. Jadi kalau pak prabowo mengatakan impor-impor-impor, ini ada yang impor gak? Tidak ada impornya," kata Hasto.

Warung Makan Bu Gundil, menurut Hasto membuktikan bahwa tak semua harus impor. Terutama di bidang pangan. Hal ini, sekaligus membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengenai pemerintah yang selalu impor.

Dalam kesempatan yang sama, Hasto juga blusukan ke Pasar Sayur Pringsewu. Dalam blusukan ini,Hasto mengklaim, tidak ada masalah terkait stok dan harga pangan. Hasto pun menceritakan upaya pemerintah yang saat ini meningkatkan kualitas pangan. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan Presiden Joko Widodo terus mendorong perbaikan sistem untuk kedaulatan pangan.

Saat ini, Hasto mengaku pihaknya tengah mengembangkan teknologi untuk menjaga ketahanan bawang. Mesin itu satu rangkaian dengan bangunan yang membuat bawang lama tidak membusuk. "Bawang merah, bawang putih itu bisa disimpan dalam suatu ruangan dan itu bisa tahan untuk tiga sampai lima bulan tidak busuk," kata Hasto.

Menurut Hasto, bicara soal pangan tidak melulu sekadar menolak impor. Namun, ada sistem yang harus dibangun agar pangan nasional bisa berswasembada. "Hulu-hilir dari benih sampai sarana produksi untuk menyimpan agar semua punya nilai tambah ketika panen raya. Ini yang dilakukan pemerintahan berpihak ke rakyat seperti Pak Jokowi," ujar Hasto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement