Senin 04 Mar 2019 20:35 WIB

DPP Demokrat Tahu Kasus Andi Arief dari Media

Demokrat mengaku terkejut dengan kasus yang menimpa Andi Arief.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bayu Hermawan
Penangkapan Andi Arief: Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal memberikan keterangan terkait penangkapan politisi Partai Demokrat Andi Arief di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Penangkapan Andi Arief: Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal memberikan keterangan terkait penangkapan politisi Partai Demokrat Andi Arief di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengaku terkejut dengan kasus narkoba yang menimpa Andi Arief. Demokrat mengaku mengetahui pertama kali kasus tersebut dari media massa.

Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachlan Nashidik mengatakan, selama ini Andi Arief diketahui tidak pernah terlibat persoalan narkoba dan dia selama ini memberikan kontribusi besar terhadap proses demokrasi di Indonesia.

Baca Juga

"Kami Partai Demokrat kaget atas peristiwa yang menimpa pribadi Andi Arief, mengingat sepengetahuan kami saudara Andi Arief selama ini tidak pernah terlibat persoalan narkoba," ujar Rachlan dalam pernyataan resminya, Senin (4/3).

Menurut Rachlan, pihak partai mengikuti peristiwa ini dari media serta keterangan dari pihak Kepolisian. Untuk mendalami hal ini pihaknya akan mencari informasi secara langsung dari pihak Andi Arief. "Oleh karena itu kami belum bisa menyampaikan hal apapun terkait masalah hukum ini," katanya.

Menurut keterangan kepolisian, polisi meringkus politikus itu di salah satu hotel, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Ahad (3/3). Andi Arief diduga menggunakan sabu-sabu sebelum penggerebekan oleh tim khusus Dittipid Narkoba Bareskrim Polri. Polisi juga membongkar kloset dibantu pihak hotel untuk mencari barang bukti alat isap sabu-sabu atau bong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement