Selasa 05 Mar 2019 18:01 WIB

Polisi Jelaskan Perempuan Berinisial L di Kamar Andi Arief

Polisi telah meminta keterangan dari L dalam kasus ini.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief di dalam tahanan setelah diamankan oleh petugas Polda Metro Jaya.
Foto: istimewa
Politikus Partai Demokrat Andi Arief di dalam tahanan setelah diamankan oleh petugas Polda Metro Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menemukan petunjuk adanya perempuan dalam kamar hotel AA (Andi Arief) sebelum dilakukan penggerebekan pada Ahad (3/3) petang.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/3), mengatakan, pada saat penggerebekan penyidik hanya menemukan politikus AA seorang diri. Namun, setelah pengembangan, petugas menemukan petunjuk mengenai tersebut. "Saya sampaikan bahwa dari hasil pendalaman dan pengembangan, petugas kami menemukan petunjuk bahwa diduga ada seorang wanita di kamar tersebut," ujar M Iqbal.

Baca Juga

Untuk waktu masuk kamar dan keberadaan perempuan itu saat penggerebekan dilakukan, hingga kini masih didalami penyidik. Iqbal menuturkan, perempuan berinisial L itu diduga sahabat mantan aktivis 1998 tersebut dan hingga kini masih dimintai keterangan.

"Apakah L ini juga mengonsumsi narkoba, apakah L ini ada kaitannya dengan jaringan, sedang didalami," ujar M Iqbal. Bareskrim Polri disebutnya berfokus pada kasus AA meski dari hasil pendalaman dan pemeriksaan tidak berkorelasi dengan jaringan narkoba tertentu.

Politikus yang kerap mengeluarkan cicitan kontroversial itu kini masih diperiksa Badan Narkotika Nasional untuk diketahui tingkat ketergantungan terhadap metamfetamina sebelum direhabilitasi.

Iqbal mengimbau masyarakat tidak langsung percaya pada foto-foto yang beredar di aplikasi perpesanan dan media sosial karena tidak semuanya benar dan tidak berasal dari sumber resmi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement