REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini berdialog dengan para perempuan dalam acara silaturahim perempuan arus bawah dengan tema "Bersama Memperkuat Bangsa", Rabu (6/3). Dalam kesempatan ini, salah satu aktivis perempuan yang berasal dari wilayah adat Tabi Jayapura, Doliana Yakadewa, mengeluhkan belum adanya bantuan permodalan bagi para perempuan yang bekerja di pasar Mama-Mama Papua.
Mendengar keluhan itu, Presiden pun memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk segera menjalankan program Mekaar bagi perempuan pra-sejahtera di pasar Mama-Mama Papua.
"Di sini ada Menteri BUMN, kirim itu PMN program Mekaar ke pasar Mama-Mama. Ini perintah bu. Harus cepat ini. Besok pasti sudah langsung ke sana," ujar Jokowi.
Di Papua, Doliana merupakan aktivis yang mendampingi para korban KDRT dan juga pendorong ekonomi kerakyatan. Kepada Jokowi, Doliana menyampaikan apresiasinya atas pembangunan pasar Mama-Mama sehingga lebih layak bagi para pedagang.
Kendati demikian, ia mengharapkan agar pemerintah juga memberikan bantuan permodalan kepada sekitar 635 pedagang di pasar Mama-Mama Papua. Sehingga dapat mendorong peningkatan kesejahteraan.
"Saya lebih ke harapan lagi, kami lebih kepada bantuan permodalan pasar Mama-Mama papua. Itu menjadi lebih baik untuk kita," kata Doliana.
Tak hanya itu, Doliana juga meminta Presiden untuk turut menyediakan rumah aman bagi korban KDRT. Rencananya, rumah aman bagi para KDRT tersebut akan dibangun di Kota Jayapura dan Manokwari.
Program Mekaar merupakan layanan pemerintah bagi perempuan pra-sejahtera yang tak memiliki modal untuk membuka dan mengembangkan usaha. Dengan program ini, pemerintah berharap para perempuan pra-sejahtera dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarganya.