REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Komunitas Muslim Kanada, Daood Hassan Hamdani menegaskan, peran umat Islam Kanada sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini dapat dilihat dari dinamika masjid dan organisasi-oraganisasi Islam di negara itu. Dua jenis institusi keislaman tersebut bergerak di berbagai bidang, utamanya mendidik umat Islam menuju masyarakat yang religius, terbuka, dan dinamis.
Masjid-masjid di Kanada tidak pernah sepi dari jamaah. Berbagai kegiatan keagamaan, baik itu ibadah wajib maupun upacara keagamaan, dijalankan secara rutin. Kegiatan keagamaan semakin semarak pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Terdapat korelasi positif antara pertambahan jumlah umat Muslim dengan maraknya rutinitas keagamaan di masjid-masjid.
Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa dinamika kehidupan modern tidak menyurutkan semangat keagamaan mereka. Oleh karena itu, jumlah masjid terus bertambah dari tahun ke tahun. Masjid terbaru dan terbesar di Kanada saat ini adalah Masjid Baitun Nur di Calgary yang diresmikan pada 5 Juli 2008.
Mantan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, hadir dalam upacara peresmian itu. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Masjid Baitun Nur, termasuk warisan arsitektural Kanada yang sangat berharga. Sementara itu, Wali Kota Calgary memuji keindahan arsitektur Masjid Baitun Nur seraya berucap, ''Masjid ini menghiasi keindahan langit Calgary.''
Masjid dapat dimaknai sebagai simbol persatuan seluruh umat Islam Kanada. Namun, ada juga yang merepresentasikan komunitas Muslim dari negara tertentu. Dengan demikian, masjid juga merupakan sarana yang memperkuat jalinan ukhuwah Islamiyah dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu ukhuwah antarmereka yang berasal dari negara yang sama. Misalnya, Bosnian Community Mosque di Kota Etobicoke, bagian selatan Ontario, merepresentasikan komunitas Muslim dari Bosnia.
Di samping membangun ukhuwah Islamiyah melalui masjid, komunitas Muslim Kanada juga mendirikan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang melayani kepentingan umat Muslim di segala sektor kehidupan. Di antara lembaga yang cukup dikenal, seperti The Canadian Islamic Congress (CIC), The Muslim Association of Canada (MAC), The Canadian Council on American-Islamic Relations (CAIR-CAN), The Muslim Canadian Congress, The Canadian Muslim Union (CMU), Islamic Information society of Canada, dan beberapa lembaga besar lainnya.
Pada wilayah pendidikan kalangan pemuda Muslim Kanada, The Muslim Association of Canada (MAC) memainkan peran yang cukup penting. Organisasi ini bergerak di 11 kota di Kanada dengan tujuan utama menyadarkan umat bahwa agama Islam memerhatikan pembangunan, keseimbangan, dan integrasi sosial walaupun dalam banyak aspek antara umat Islam dan non-Muslim memiliki banyak perbedaan. Organisasi ini menekankan bahwa pemuda Muslim harus memiliki latar belakang pendidikan yang baik, di samping keimanan dan pemahaman tentang keislaman secara seimbang.
Lain halnya dengan The Canadian Islamic Congress (CIC) yang menjadi wadah umat Islam Kanada lintas ideologi. Di organisasi inilah, para pemimpin dan ulama dari kalangan Sunni dan Syiah bersatu. Oleh banyak kalangan, organisasi yang berdiri pada tahun 1998 ini dicap sebagai sarang kelompok konservatif atau tradisionalis.
Masih ada beberapa organisasi lain yang juga berperan menciptakan keselarasan antarsesama Muslim atau antara Muslim dan non-Muslim. Organisasi-organasasi tersebut menampilkan wajah Islam yang toleran yang dapat hidup berdampingan secara damai dengan umat lain. Demikian halnya dengan masjid. Tempat ibadah ini mendidik umat Islam tidak hanya pada aspek spiritual, tetapi juga moral dan mental sesuai dengan nilai-nilai luhur agama Islam.