Kamis 07 Mar 2019 08:43 WIB

Ketua DPR Ajak Pelajar Jihad Lawan Narkoba

BNN mencatat ada tren penurunan penyalahgunaan narkoba oleh pelajar dan mahasiwa

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Andi Nur Aminah
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Kamis (31/1).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Kamis (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan pembekalan kepada pelajar SMA 14 Jakarta Rabu (6/3). Pada kesempatan itu, dirinya mengajak pelajar dan keluarga besar SMA 14 Jakarta agar berjihad melawan narkoba.

Bambang mengatakan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Badan Narkotika NAsional (BNN) mencatat adanya tren penurunan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kendati demikian jumlah tersebut masih terbilang cukup tinggi.

Baca Juga

"Di tahun 2006 angkanya tercatat delapan dari 100 pelajar dan mahasiswa memakai narkoba. Menurun menjadi tujuh dari 100 di 2009, kemudian empat dari 100 di 2011, dan tiga dari 100 di 2016. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah melaporkan dari 87 juta populasi anak di Indonesia, 5,9 juta di antaranya pernah memakai narkoba," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu memaparkan data hasil survei BNN tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia jumlahnya mencapai 3,3 juta. Dan 24 persen di antaranya dari kalangan pelajar.

Sedangkan data World Drugs Report tahun 2016 menunjukkan seperempat dari jumlah penduduk dunia usia 15 hinga 64 tahun atau satu dari 20 orang dewasa telah mengonsumsi satu jenis narkoba. Selain itu, terdapat 207.400 kasus kematian yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba di dunia.

"Temuan survei ini tentu sangat memprihatinkan kita semua. Pelajar yang seharusnya fokus mengejar cita-cita, justru harus kehilangan masa depan karena terjerumus ke dalam tindak penyalahgunaan narkoba," ujar Bamsoet.

Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pelajar terlibat penyalahgunaan narkoba. Penyebabnya baik faktor internal maupun faktor eksternal. Misalnya, minimnya pengawasan orangtua, tidak harmonisnya hubungan antara orangtua dan anak, maupun akibat pergaulan bebas.

"Dalam konteks ini, pendidikan merupakan salah satu unsur yang memegang peran penting dalam kampanye antinarkoba. Orang tua dan pendidik berperan sangat besar untuk pencegahan maupun penanggulangan penyalahgunaan narkoba," ucap Bamsoet.

Dia berpesan kepada pelajar untuk terus berprestasi. Sebab anak muda merupakan elemen penting pembangunan bangsa.

"Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya dan jauhilah narkoba. Tidak ada dalam sejarah bahwa narkoba menghasilkan seorang pahlawan bangsa. Hanya dengan kemauan keras untuk berprestasi dan menjauhi narkoba, generasi muda dapat memberikan sumbangsih bagi bumi pertiwi," ungkapnya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement