Senin 11 Mar 2019 06:08 WIB

Kemenlu Masih Mengkonfirmasi WNI Korban Eithopian Airlines

KBRI Addis Ababa mendapat informasi dari maskapai bahwa satu WNI jadi korban

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pesawat Ethiopian Airlines
Foto: AP
Pesawat Ethiopian Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) masih berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Addis Ababa, Ethiopia, terkait identitas satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, Ahad (10/3) waktu setempat. 

Setidaknya ada 35 negara yang warganya menjadi korban dari kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines tersebut, dan salah satunya berasal dari Indonesia. KBRI Addis Ababa pun sebelumnya telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines soal adanya satu korban WNI dalam kecelakaan pesawat tersebut. Saat ini, Kemenlu dan KBRI Addis Ababa tengah melakukan konfirmasi terkait identitas korban WNI tersebut.

Baca Juga

"Saat ini, Kemenlu dan KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitas dari korban WNI tersebut," kata Juru Bicara Kemenlu Armanatha Nasir, Ahad (10/3). 

Sebelumnya, pesawat jet Boeing 737 milik Ethiopian Airlines dilaporkan jatuh enam menit setelah lepas landas dari Bandara Addis Ababa. Pesawat tersebut jatuh di dekat Kota Bishoftu, 60 kilometer arah tenggara Addis Ababa. Sedianya, pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu akan terbang dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. 

Seperti dilansir BBC, sebanyak 149 penumpang, ditambah delapan kru pesawat, dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Selain Indonesia, ada pula sejumlah warga negara asing yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Hingga saat ini, korban warga negara asing terbanyak dilaporkan dari Kenya, yang mencapai 32 orang. Selain itu, ada pula delapan warga negara Amerika Serikat, lima warga negara Jerman, dua warga negara dari Spanyol, Polandia, dan Israel. Sementara satu warga negara diketahui dari Belgia, Indonesia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement