REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, sempat kesulitan tidur pasca-kekalahan timnya dari Manchester United (MU) di Liga Champions. Kekalahan tersebut menyesakkan dirinya karena modal kemenangan 2-0 di kandang MU, jadi tak berarti usai timnya kalah 1-3 di kandang sendiri.
Kiprah Mbappe di pentas sepak bola Eropa pun terhenti. Namun, ia tak ingin lama-lama terlarut dalam kesedihan. Rekan-rekannya telah berjuang untuk keluar dari kekecewaan yang dialami pasca-tersingkir menyakitkan dari MU. Mbappe menegaskan timnya mengalami kekecewaan.
Menurut Mbappe, meskipun kecewa, sepak bola terus berjalan dan cara keluar dari kekecewaan tersebut dengan menuntaskan musim ini dengan raihan maksimal di pentas domestik.
"Jujur, itu adalah tujuan kami. Kami bekerja ke arah itu setiap hari. Para pendukung juga bersama kami. Stadion penuh, para penggemar melakukan pekerjaan mereka dan berada di belakang kami. Itu adalah suasana yang benar-benar ajaib dan kami memanjakan pesta. Kami tidak ingin merusaknya, tapi kami melakukannya, " ujar Mbappe dilansir dari ESPN, Senin (11/3).
Pemain usia 20 tahun ini mengungkapkan bahwa banyak orang meragukan timnya dalam meraih gelar musim ini setelah melihat hasil melawan MU. Namun, Mbappe tetap percaya timnya akan meraih hasil maksimal.
Rekan-rekan Mbappe juga melakukan pekerjaan yang baik untuk klub dengan dukungan penggemar. Ia berharap para suporter PSG terus berada di belakang pemain. "Saya pikir, bersama-sama, kami bisa mulai bergerak ke arah yang benar lagi. Sekarang, kami harus menyelesaikan musim dengan cara terbaik dan mempersiapkan diri lebih baik untuk tahun depan, " jelasnya.
Mbappe juga memberi penegasan atas masa depannya bersama PSG. Banyak rumor berkembang tentang dirinya terkait kepindahannya ke Real Madrid dan Barcelona. Mbappe menegaskan, musim depan, dirinya masih bersama PSG walaupun timnya gagal di Liga Champions.