Rabu 13 Mar 2019 19:11 WIB

Warga Saling Menjaga Melalui Aplikasi Jakarta Aman

Aplikasi Jakarta Aman ibarat siskamling dalam bentuk digital.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) dan Direktur PT Indonesia Lebih Aman Muhammad Fardhan (kiri) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) dan Direktur PT Indonesia Lebih Aman Muhammad Fardhan (kiri) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sebuah aplikasi keamanan antarmasyarakat yang bernama Jakarta Aman. Aplikasi ini ibarat sistem keamanan lingkungan (siskamling) dalam bentuk digital.

Aplikasi Jaarta Aman dinilai menjadi solusi untuk menekan angka kejahatan di perkotaan. Sebab, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), instansi, maupun lembaga terkait di lingkungan Pemprov DKI bisa merespon cepat aduan dari masyarakat.

"Ini merupakan usaha kita untuk menjadikan kota Jakarta betul-betul aman bagi semuanya. Aplikasi ini memiliki fungsi untuk menghadirkan pertolongan bagi masyarakat yang memerlukan bantuan," ujar Anies usai peluncuran Jakarta Aman di Balai Kota, Selasa (12/3).

Aplikasi Jakarta Aman sebagai layanan tambahan dari telepon layanan darurat Jakarta Siaga 112 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Sehingga para pengguna nantinya bisa melaporkan keadaan darurat melalui ponsel mereka.

Nantinya, pihak call center 112 akan segera meneruskan kepada seluruh instansi kedaruratan yang dimiliki Pemprov dan pemerintah pusat. Diantaranya kebutuhan mobil ambulans, kepolisian, dan sebagainya.

Anies mengatakan, tak kalah penting dari aplikasi Jakarta Aman ialah memungkinkan antarwarga sesama pengguna aplikasi saling menolong. Untuk itu, ia pun mengimbau masyarakat mengunduh dan menggunakan Jakarta Aman.

"Kita berharap lebih banyak yang menggunakan aplikasi ini sehingga kita bisa saling menjaga saling menolong satu sama lain. Jadi bila menghadapi masalah langsung lapor langsung," kata Anies.

Sehingga, ia melanjutkan, melalui aplikasi Jakarta Aman, bantuan bisa segera didapatkan dari warga yang ada di sekitar pengguna. Pengguna aplikasi lainnya bisa dengan cepat merespons. Masyarakat pun dalam kondisi ini bisa saling membantu.

Direktur PT Indonesia Lebih Aman, Muhammad Fardhan memaparkan, aplikasi Jakarta Aman terintegrasi dengan nomor darurat 112 ketika menekan tombol darurat atau panic button selama tiga detik. Kemudian, petugas call center itu akan menyiarkannya ke publik dengan radius lima kilometer.

"Semua user akan diberitahkan lalu orang-orang yang mendapat indikasi dalam radius tersebut bisa memencet tombol help di mana ia urutan tercepat dalam yang sedang membutuhkan pertolongan tersebut," jelas Fardhan.

Ia berharap, ibu kota akan lebih aman karena tercipta saling menjaga keamanan (sharing security) antarwarganya. Untuk itu, ia mendorong agar pegawai di lingkungan Pemprov DKI dan warga menggunakan aplikasi Jakarta Aman. Sehingga saling bahu-membahu menciptakan keamanan di DKI Jakarta.

Republika.co.id pun mengunduh aplikasi Jakarta Aman melalui Play Store. Sebelum memulai menggunakannya, pengguna diarahkan mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan akun. Dengan menginput nama lengkap, alamat email, tanggal lahir, dan kode aman untuk aplikasi.

Selanjutnya, pengguna diwajibkan menginput gambar KTP dan foto diri bersama KTP masing-masing dalam satu bingkai. Pengguna aplikasi juga harus menginput dua nomor telepon seluler sebagai wali.

Namun, Republika belum bisa langsung menggunakan aplikasi Jakarta Aman. Sistem aplikasi Jakarta Aman akan memproses verifikasi pendaftaran akun terlebih dahulu. Ketika menekan tombol darurat selama tiga detik, muncul tulisan "Verification User. Saat ini Anda sedang dalam proses moderasi. Terimakasih."

Fardhan menambahkan, walaupun aplikasi Jakarta Aman diluncurkan di DKI Jakarta. Akan tetapi, para pengguna tidak hanya warga ibu kota saja. Menurutnya, cakupan dalam aplikasi itu seluruh Indonesia kecuali tombol darurat.

"Karena kita sudah punya data-data dari Sabang sampai Merauke nomor penting yang ada jadi bisa digunakan di seluruh daerah. Tapi tombol keamanannya hanya bisa dilakukan di daerah DKI Jakarta," jelas dia.

Maksudnya, fitur lapor dan fitur nomor penting bisa digunakan seluruh masyarakat luas. Ia menjelaskan, fitur lapor digunakan untuk melaporkan kejadian kriminal atapun kebutuhan layanan publik. Dalam fitur lapor ini pengguna dapat mengirimkan gambar kejadian.

Kemudian yang akan segera hadir ialah fitur keluarga aman. Aplikasi ini memungkinkan antaranggota keluarga memiliki akses untuk mengetahui lokasi anggota keluarga lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement