REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tak sedikit warga Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang yang menyimpan temuan peninggalan di sekitar lahan situs Majapahit. Barang-barang peninggalan ini bahkan telah lama ditemukan sejak lama.
"Dulu orang kampung sekitar 1950 sampai 1960-an, kalau nyangkul cari rumput suka ada yang menemukan (temuan-temuan di sekitar situs). Jadi sebelum ada tol, warga sudah sering nemu tapi bingung dulu itu kalau mau lapor ke mana, enggak tahu harus lapor ke mana. Kalau (lokasi temuan) terbaru, ya di situ (sekitar situs)," kata Ketua RT 15 RW 18, Dusun Sekaran, Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, Muhammad Arifin saat ditemui Republika di lokasi kejadian, Rabu (13/3).
Arifin sendiri merupakan salah satu warga yang menyimpan barang temuan di sekitar lahan situs Majapahit. Temuannya terdiri dari koin gepeng, gerabah, lempengan kuningan, pecahan keramik dan sebagainya. Bahkan, dia mempunyai koin gepeng sebanyak satu kardus di kediaman pribadinya.
Arifin mengaku sengaja menyimpan barang-barang peninggalan ini demi dusun dan anak cucunya di masa depan. Dia ingin menunjukkan terdapat warisan sejarah yang kuat di Dusun Sekaran, Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang. Untuk itu, dia selalu menolak menjual koleksinya kepada para kolektor.
"Ini semua Insya Allah buat saya dan anak cucu saya, karena temuan punya teman yang lain sudah dijual semuanya. Kalau saya tidak (dijual), saya simpan. Banyak kolektor yang minta dan datang ke rumah, saya selalu tinggikan harganya," tambah dia.
Sebagai informasi, belum lama ini terdapat laporan temuan reruntuhan situs purbakala di atas lahan proyek tol Pandaan-Malang. Menurut Pengkaji Balan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, laporan tersebut diberikan Komunitas Jelajah Jejak Malang (JJM). Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan bersama ke lokasi pada Rabu (6/3).