REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi satu orang yang ditahan polisi Selandia Baru adalah warga negaranya. Satu orang tersebut terkait dengan penembakan mengerikan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
"Jelas otoritas Australia terlibat dalam penyelidikan. Mereka akan menyelidiki dan semua badan yang relevan akan terlibat," katanya dilansir di BBC.
Morrison menyebut pelaku penyerangan sebagai seorang teroris ekstremis sayap kanan yang keji. Penyerangan ini mengingatkannya bahwa kejahatan benar-benar ada dan siap menyerang kapan saja.
Polisi Selandia Baru telah menahan tiga laki-laki dan seorang perempuan terkait dengan penembakan ini. Penyelidikan terhadap keempat terduga pelaku masih dilakukan.
Aksi penembakan di dua masjid di Christchurch terjadi saat umat Islam di sana menunaikan shalat Jumat. Terdapat ratusan orang di dalam masjid, enam di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Selandia Baru dilaporkan telah berhasil menghubungi tiga WNI. Namun, tiga WNI lainnya belum diketahui kabarnya.