Jumat 15 Mar 2019 15:51 WIB

JK Terkejut dengan Penembakan Masjid Christchurch

JK menilai Selandia Baru selama ini dikenal sebagai negara yang aman dan toleran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Foto: Youtube
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sempat terkejut atas insiden penembakan massal terjadi di dua masjid di Selandia Baru. JK menilai Selandia Baru dikenal selama ini sebagai negara yang aman dan terbuka.

"Selama ini New Zealand negara yang aman, dan sangat, saya dua kali salat di masjid di sana sangat baik, sangat terbuka," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (15/3).

Baca Juga

Menurut JK, Selandia Baru selama ini juga dikenal sebagai negara dengan tingkat toleransi yang tinggi. Baik Pemerintah maupun masyarakat tidak diskriminatif dengan warga pendatang."Selalu dikatakan aman dan justru dikatakan sangat Islami karena hubungan antara manusia paling baik dan saling menghormati tidak ada orang ke masjid seperti biasa saja," ujarnya.

Karenanya, ia tidak menyangka penembakan brutal terjadi di negara yang dikenal selalu aman dan dengan tingkat toleransi tinggi tersebut.

JK menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Selandia Baru pada Januari lalu, saat pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dilarang membawa senjata.

"Waktu saya ke sana Januari paspamapres minta izin bawa senjata tidak izinkan oleh mereka, wapres aman, tidak boleh ada yang bawa senjata di sini," ujar JK.

"Ya paspampres ke sana tidak bawa apa-apa. Makanya ikut saja, dan tidak mengizinkan orang luar membawa senjata," katanya.

Sebelumnya, ia menyampaikan ucapan belasungkawa atas insiden penembakan tersebut. JK pun mengutuk keras pelaku penembakan yang menembak ummat Islam saat sedang melaksanakan Shalat Jumat tersebut.

"Di samping tentu mendoakan korban juga mengutuk itu pelakunya yang  menurut kabar itu beberapa orang, mungkin empat orang," ujar JK.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement