REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain berencana menghapus Ujian Nasional (UN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menjanjikan akan mengalokasikan dana untuk semangat kompetensi. Tidak tangung-tanggung dana yang akan dialokasikan untuk menumbuhkan semangat kompetensi antar siswa adalah sebesar 10 persen dari dana pendidikan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Adapun kompetensi yang digelar cukup beragam, mulai dari bidang ilmu pengetahuan sampai dengan olahraga. "Semua jenis kompetisi mulai dari sains sampai dengan olahraga," ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
Dahnil menambahkan, kompetensi antar siswa antar sekolah itu akan diselenggarakan setiap tahun, salah satunya dalam bidang olahraga. Wacana ini mirip di negara-negara maju yang menjadikan liga sekolah sebagai laboratorium guna mencari atlet-atlet berbakat di berbagai cabang olahraga dari instansi pendidikan. "Kalau di negara maju, liga sekolah itu seperti laboratorium yang melahirkan para atlet-atlet hebat. Pemain basket hebat itu lahir dari sana," tambahnya.
Dalam praktiknya, kompetensi itu akan mensinergikan antar kementerian terkait. Sehingga kompetisi itu nantinya akan menjadi tradisi antar sekolah dan juga perguruan tinggi setiap tahunnya. Artinya, kata Dahnil, dengan alokasi 10 persen dari dana pendidikan itu diharapkan bisa menghidupkan semangat kompetensi.
Sementara dalam debat Pilpres 2019 Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menjanjikan akan menghapus UN. Sebagai gantinya, pasangan calon Prabowo-Sandiaga bakal menerapkan konsep penelusuran minat dan bakat. Juga menjanjikan sistem pendidikan yang tuntas dan berkualitas dan memfokuskan akhlakul karimah.