Selasa 19 Mar 2019 10:39 WIB

Meghan Markle Tak Bisa Lagi Ucapkan Ini karena Nikahi Harry

Meghan Markle tak bisa lagi bercakap-cakap dengan kosakata masyarakat biasa

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Foto: EPA
Pangeran Harry dan Meghan Markle.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Kerajaan Inggris punya etika tertentu yang wajib dipatuhi setiap anggota keluarga. Etika tersebut mencakup pemilihan kata dan kalimat yang boleh diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Itulah mengapa setelah menikah dengan Pangeran Harry, Meghan Markle tak bisa lagi berbicara layaknya masyarakat biasa.

Mantan bintang serial Suits tersebut kini harus mematuhi etika percakapan yang diterapkan Kerajaan Inggris. Larangan itu berlaku salah satunya karena kata atau kalimat tertentu dianggap kurang sopan diucapkan di lingkungan istana. Dilansir The Sun, berikut adalah daftar kosakata yang tak boleh lagi diucapkan Meghan Markle karena statusnya sebagai anggota keluarga kerajaan.

1. Where's the toilet?

Bagi anggota kerajaan, dan para tamu Istana Buckingham yang merasa ingin ke toilet, kalimat Where’s the toilet? bukanlah kalimat yang pas. Padahal, mungkin kalimat itu adalah kalimat yang sopan. Tapi, para anggota kerajaan lebih memilih kata loo ketimbang toilet.

2. Couch potato

Couch potato adalah idiom yang diartikan sebagai kegiatan bermalas-malasan sepanjang hari dengan menonton televisi. Jangan pernah mengatakan couch sebagai arti sofa di lingkungan istana. Sebut saja sofa karena kata couch dinilai terlalu umum.

Di Istana Kensington, Duchess of Sussex dan Duchess of Cambridges mungkin memiliki lusinan kamar. Tapi mereka tak memiliki ruang dengan sofa yang bisa digunakan untuk bermalas-malasan. Sebagai anggota kerajaan, mereka tak memerlukan ruang keluarga untuk menonton Netflix dan main kartu. Penggantinya, mereka memiliki drawing room atau sitting room, bergantung seberapa besar rumahnya.

3. She's so posh

Kalimat tersebut berarti 'dia (wanita) sangat mewah'. Aturan pertama untuk menjadi seorang yang mewah adalah jangan pernah mengatakan sesuatu untuk mendeskripsikan orang lain atau diri sendiri. Bagi anggota kerajaan, hal itu adalah sebuah ironi. Sebagai gantinya, Kate Middleton kerap menggunakan kata smart atau cerdas.

4. Pardon?

Banyak yang menyangka kata pardon atau maaf merupakan kata yang sopan. Namun, di lingkaran kerajaan lebih baik mengatakan sorry atau sorry, what?. Menurut antropolog sosial Kate Fox, kata pardon digunakan untuk menolak hewan peliharaan bagi kalangan kelas atas.

5. Perfume

Jangan pernah berpikir untuk bertanya pada Ratu apa parfum yang digunakannya. Kata itu akan membuat dia merasa ngeri, lalu pergi meninggalkan perbincangan. Sebagai gantinya, The Royals mengatakan scent atau aroma.

6. Time for tea? (Waktunya makan malam?)

Anggota kerajaan tak pernah menyebut makanan pada saat malam adalah ‘teh’. Mereka benar-benar makan makanan pada siang hari yang disebut dengan afternoon tea. Mereka akan makan sandwich berbentuk segitiga dan camilan manis yang disajikan dengan secangkir teh pada pukul 16.00.

Tapi, jangan pula menyebut dinner. Kata dinner digunakan untuk acara-acara resmi besar dengan kepala negara yang berkunjung atau raja lainnya. The Royals makan sarapan (breakfast), makan siang (lunch), dan makan malam disebut supper.

7. Dessert

Anggota keluarga kerajaan juga tak menggunakan kata dessert sebagai makanan penutup. Kate Fox menerangkan kata sweet and afters sebagai makanan manis penutup juga dilarang. Kata yang tepat untuk menjelaskan makanan penutup yang biasanya berupa remahan apel adalah pudding. Kata ini biasa digunakan orang-orang kelas atas. Mereka juga biasa menyingkatnya dengan pud.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement