REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Aka Lukluk Firmansyah mengatakan, sekitar 1.607 sumur di Bantul tercemar akibat banjir yang melanda 15 kecamatan di wilayah tersebut. Akibatnya, warga pun kekurangan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, air bersih pun akan didistribusikan kepada warga mulai Rabu (20/3) ini. Hal ini juga dilakukan karena banyaknya permintaan air bersih dari warga yang terdampak.
Distribusi dilakukan bersama dengan Palang Merah Indonesia dan Dinas Kesehatan. Jumlah air bersih yang disalurkan mencapai 15 ribu liter.
Aka menerangkan, jumlah tersebut disalurkan dalam sekali pendistribusian. Nantinya, jika masih ada permintaan warga terhadap air bersih, maka akan ditambah sesuai kebutuhan. "Kami akan menyediakan paket layanan air bersih sambil menunggu proses pembersihan dan penyedotan, dilanjutkan sterilisasi dengan pemberian kaporit," kata Aka ketika dihubungi, Selasa (19/03) malam.
Sumur yang tercemar tersebar di berbagai kecamatan dan kelurahan di Bantul. Kelurahan Wukirsari di Imogiri, Bantul merupakan wilayah terparah yakni sebanyak 765 sumur gang tercemar. "Untuk Kelurahan Girirejo sebanyak 509 sumur," ujarnya.
Wilayah lain yang tercemar antara lain Turi, Sumberagung (32 sumur), Bulus Kulon, Sumberagung (21 sumur), Cangkring, Poncosari, Srandakan (17 sumur). Selain itu, Karanggayam, Segoroyoso, Pleret (30 sumur), Kowen, Sewon (10 sumur), Imogiri (69 sumur), Karangtalun (144 sumur) dan Tambalan, Piyungan (10 sumur).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembersihan dan penyedotan sumur pun mulai dilakukan. Sejak Selasa (19/3) kemarin, sudah ada 24 sumur di Imogiri yang dibersihkan. "Kita bersihkan dan kita sedot sejak pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB," jelasnya.
Sementara, pembersihan dan penyedotan semua lain akan terus dilakukan. Rabu (20/3) ini akan dibersihkan 20 sumur lainnya di Imogiri. Setelah itu, akan dilanjutkan ke daerah lainnya secara bertahap. Sebab, alat yang ada terbatas.
"Karena alat kami terbatas. Kami hanya punya 10 pompa air," tambah Aka.