Rabu 20 Mar 2019 17:51 WIB

Tolak Golput Lewat Konser Musik di Kota Bandung

Konser ini mengajak anak-anak muda untuk tidak golput pada Pemilu 2019

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Golput
Foto: Antara
Ilustrasi Golput

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Komunitas We The Youth mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 April mendatang. We The Youth mengkampanyekan tolak golput lewat konser musik. Gelaran bertajuk 100% In Bandung Explicit Vote ini akan digelar pada Sabtu (23/3) mendatang bertempat di Arcamanik.

Setelah sukses di beberapa kota sebelumnya, konser yang mengampanyekan anti golput ini akan digelar di Kota Bandung. Konser musik tersebut menjadi gagasan supaya anak muda bersedia menyalurkan hak suaranya untuk pemilu nanti.

Executive Director We The Youth, Widy, mengatakan generasi muda menjadi salah satu potensi suara yang besar dalam Pemilu tahun ini. Karenanya jika tidak diedukasi dengan baik maka dikhawatirkan justru memilih untuk golput. "Ada 40 persen potensi suara milenial. Makanya kita rasa penting teman milenial ikut dalam pemilihan 17 April. Kami ingin mengajak teman-teman mengunakan hak pilihnya," kata Widy dalam konferensi pers di Bandung, Rabu (20/3).

Ia menuturkan, banyak pihak juga yang telah mengajak hal yang sama untuk menyalurkan hak suaranya. Pihaknya memilih konser musik sebagai media kampanye bagi anak-anak muda. Menurutnya, konser musik sangat erat kaitannya dengan generasi muda. Kampanye untuk nyoblos ini bisa dilakukan dengan lebih cair dan informal sesuai dengan karakter milenial.

"Pertunjukkan musik dan komunitas adalah dua hal yang bisa menggaet milenial. Attention (perhatian) mereka lebih aware (peduli). Apalagi kalau yang mereka idolakan yang berbicara mereka lebih mendengar. Kalau kita yang hanya koar-koar ayo pilih duh susah nggak ada yang dengerin," tuturnya.

Ia berharap konser ini dapat memancing minat generasi muda berpartisipasi di Pemilu 2019. Mereka pun bisa lebih peduli dan mencari tahu mengenai calon pemimpin dan wakil rakyat yang akan dipilihnya. Mengingat pada pemilu tahun ini, bukan hanya memilih presiden tapi juga DPR RI, DPD, DPRD tingkat provinsi, hingga kota. "Kalau kita baju saja nggak mau dipilihin orang lain, makanan nggak mau dipillihin, masak masa depan kita mau dipilihin orang sih," ujarnya.

Dalam acara ini akan ada talkshow yang dikemas dalam bentuk ngariung untuk memberikan edukasi kampanye mencoblos. Festival musik akan dimeriahkan oleh Burgerkill, Repton, Xtab, Taring, dan Forgotten. Salah satu pengisi acara yang merupakan drummer Burgerkill, Putra Pra Ramadhan mengajak anak muda untuk menyalurkan hak suaranya. Sebab, satu suara sangat berharga dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia.

"Gue tidak akan menggunakan hak pilih ketika gue sudah nggak peduli lagi dengan generasi anak cucu nanti dan juga keberlangsungan industri musik yang sejak lama gue tekuni. Tapi masalahnya gue masih peduli banget. Makanya gue menyadari bahwa satu suara saja pasti punya pengaruh," kata Putra.

Ia pun meminta generasi muda untuk tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan. Pilihan merupakan hak masing-masing yang bukan menjadi bibit memecah belah bangsa melainkan untuk mengeratkan persatuan.

Kampanye 100% In digaungkan dari bulan Januari hingga April di berbagai kota. Selain Bandung, kampanye juga digelar di Palembang, Solo, dan Yogyakarta. Acara ini terbuka bagi komunitas anak muda yang ingin ikut berpartisipasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement