REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir pekan nanti kampanye rapat umum atau kampanye akbar pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dimulai. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak ingin menyianyiakan momentum kampanye akbar untuk mendulang elektabilitas. Oleh karena itu dalam kampanye akbar nanti tidak hanya difokuskan di Pulau Jawa saja.
"Fokus wilayah bagi Prabowo-Sandiaga semua wilayah ya. Karena kan KPU sudah membagi zonasi kampanye terbuka. Pada prinsipnya kita butuh semua suara rakyat dari manapun," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhendra Ratu Prawiranegara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (22/3).
Apalagi, kata Suhendra, Prabowo-Sandiaga membutuhkan dukungan rakyat dari Aceh hingga Papua dan semua wilayah pulau di Indonesia. Sementara Sandiaga sudah mengunjungi 1.500 titik lokasi selama ini dan kan bertambah lagi. Begitu juga Pak Prabowo yang selalu menyapa rakyat dalam berbagai kesempatan.
"Jawa dan Sumatera adalah jumlah wilayah pemilih terbesar, tapi wilayah dan pulau lain pun seperti Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusra, Maluku, Papua juga tetap menjadi perhatian," tambahnya.
Bahkan, kata Suhendra, Prabowo memulai kampanye akbar di Makassar, Sulawesi Selatan. Sehingga ini menjadi tanda bahwa wilayah timur Indonesia juga penting di mata Prabowo-Sandiaga. Maka tidak benar ada anggapan bahwa nantinya jika terpilih Prabowo hanya memperhatikan lumbung-lumbung suaranya saja.
Kampanye akbar dimulai pada tanggal 24 Maret sampai dengan 13 April 2019 mendatang. Dalam kampanye terbuka ini diberlakukan sistem zonasi. Zonasi membagi 34 provinsi di Indonesia menjai dua, yaitu zona A dan zona B. Setiap zona terdiri dari 17 provinsi.
Kemudian hasil dari pengundian yang dilakukan KPU bersama perwakilan peserta pemilu beberapa waktu lalu, pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin beserta 10 parpol pendukung akan memulai kampanye rapat umum di zona B. Sedangkan Prabowo-Sandiaga dan 5 parpol pendukung ditambah Partai Garuda, akan memulai kampanye di zona A.