Sabtu 23 Mar 2019 02:43 WIB

Kapendam Jaya Ajak Pelajar Bijak Saring Informasi dari Media

Kebenaran suatu informasi harus selau diceek.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya), Kolonel Inf Kristomei Sianturi saat memberikan materi dalam kegiatan Penyuluhan non-fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 di SMPN 30 Kota Bekasi.
Foto: Istimewa
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya), Kolonel Inf Kristomei Sianturi saat memberikan materi dalam kegiatan Penyuluhan non-fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 di SMPN 30 Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya), Kolonel Inf Kristomei Sianturi didampingi Danramil 04/Jatiasih, Kapten Inf Sugiyanto, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Penyuluhan non-fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104. Acara ini digelar di SMPN 30 Kota Bekasi, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (20/3).

Dalam kesempatan ini, Kapendam Jaya menyampaikan materi bertajuk 'Peran Pemuda Dalam Era Perang Informasi' di hadapan Kepala Sekolah, Yudi Kahfiyudi, jajaran guru serta sekitar 80 pelajar SMPN 30 Kota Bekasi. Kristomei mengatakan, pemuda sebagai generasi milenial harus bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar di media.

Baca Juga

"Sebagai generasi muda milenial yang melek informasi, wajib untuk menelaah dan menyaring informasi yang diterima," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (22/3).

Ia juga berpesan, beragam informasi yang diperoleh dari media massa, baik dari media online, cetak maupun elektronik harus disikapi dengan bijak. Ia mengimbau agar selalu terlebih dahulu menanyakan mengenai kebenaran suatu informasi.

"Jangan langsung dipercaya begitu saja, karena bisa saja informasi tersebut hanya pencitraan atau malah untuk mengadu domba. Tanyakan kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu, sebelum disebarkan ke orang lain," tegasnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement