Sabtu 23 Mar 2019 11:20 WIB

Menhub Ingin Pariwisata Sumbar Berkembang

Reaktivasi Stasiun KA Naras menelan biaya Rp 52 miliar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolanda
Rel kereta (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Rel kereta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Stasiun Kereta Api Naras, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (23/3). Stasiun ini kembali diaktifkan setelah puluhan tahun tak beroperasi.

Reaktivasi Stasiun Naras ini sudah dimulai sejak 2015. Proses reaktivasi sudah menelan biaya sebesar Rp 52 miliar.

"Kemarin KA BIM,  Sekarang stasiun Naras Pariaman. Kemenhub secara sistematis akan terus membangun integrasi transportasi di Sumbar," kata  Budi usai meresmikan stasiun Naras di Pariaman, melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu.

Peresmian itu sendiri dilaksanakan kemarin, Jumat (22/3). Peresmian tersebut dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Pariaman Genius Umar dan unsur Forkopimda lainnya.

Budi menjelaskan anggaran Rp 52 miliar itu digunakan untuk membangun 11 jembatan dan lima jembatan rangka baja. Kemudian, biaya tersebut juga untuk mengaktifkan sistem persinyalan, dan pekerjaan track sepanjang tujuh kilometer menggunakan bantalan beton.

Menhub mengatakan Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau, banyak provinsi, dan banyak kota. Sehingga harus dipersatukan dengan konektivitas. Setelah KA dan ke Pariaman, Menhub berjanji akan segera mereaktivasi KA dari Padang ke Padang Panjang dan Bukittinggi. 

Budi menyebut Sumbar merupakan provinsi yang kaya akan wisata alam, sejarah, adat dan budaya termasuk kuliner. Menurut Budi, potensi wisata ini harus ditunjang dengan fasilitas transportasi yang memadai. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat kata dia adalah dengan konektivitas menggunakan kereta api.

"Setelah ini akan kita bangun kereta dari  Padang ke Bukittinggi. Itu tanda kita konsisten pariwisata Sumbar akan kita kembangkan," ujar Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement